Home keuangan Tips Memisahkan Keuangan Bisnis dengan Keuangan Keluarga

Tips Memisahkan Keuangan Bisnis dengan Keuangan Keluarga

by Mas Abadi

Saat kita menjalankan bisnis, kita harus memisahkannya dengan keuangan keluarga. Mencampur keuangan yang digunakan untuk bisnis dengan keuangan yang memang diperuntukkan memenuhi kebutuhan keluarga hanya akan bikin kamu bingung sendiri. 

Pasalnya, menggabungkan dua jenis keuangan tersebut dalam satu tempat atau ruang akan kesulitan untuk melihat bagaimana perkembangan bisnismu, apakah mengalami kemajuan atau kemunduran. 

Pun kita akan sulit mengatur keuangan keduanya, uang yang seharusnya dipakai untuk memenuhi kebutuhan keluarga malah digunakan untuk bisnis.Begitu pula sebaliknya. Untuk itu kamu harus segera memisahkan keduanya, hal ini berguna agar bisnis dapat berkembang dengan baik.

 

Alasan Mengapa Keuangan Bisnis dan Keuangan Keluarga Harus dipisah

 

Menghindari Risiko Bangkrut

 

Menggabungkan keuangan bisnis dan keuangan keluarga dapat menyebabkan bisnismu bangkrut. Jika kamu tidak menyadarinya, kamu akan mengira bahwa uang yang ada dalam ruang penyimpananmu banyak, tetapi ternyata itu adalah gabungan dari uang pribadi dan uang bisnis. 

Kebutuhan keluarga tidak bisa disatukan dengan keuangan bisnis. Bagaimana jika yang sebenarnya keuangan keluarga kamu yang sudah menipis, menggunakan uang usaha. Satu sisi kebutuhan keluargamu terpenuhi untuk sementara, tetapi pada sisi lainnya, keuangan usaha akan mengalami pengurangan yang digunakan bukan untuk aktivitas produktif. 

Meningkatkan Profesionalitas

Untuk meningkatkan bisnis, kamu harus profesional dalam menjalankannya. Urusan keuangan pun tidak boleh dianggap sepele. Pemisahan keuangan keluarga dan bisnis adalah cara agar kamu bisa meningkatkan profesionalitas dalam membangun bisnis yang lebih baik. Jika sesuatu berhubungan dengan bisnis, maka satukan dengan urusan bisnis. Jika hal tersebut berkaitan dengan urusan pribadi atau keluarga, pisahkan dengan keuangan bisnis. 

Mempermudah Menghitung Pajak

Setiap usaha harus membayar pajak. Kewajiban itu ditetapkan untuk seluruh pelaku usaha dan jenis usaha apa pun. Salah satu alasan mengapa keuangan pribadi dan keuangan bisnis lebih baik dipisah adalah berkaitan dengan pajak. Laba bersih yang kamu dapatkan dari hasil bisnismu sebagiannya harus disisihkan untuk pajak. Coba bayangkan jika dari total tersebut, ternyata tidak semuanya adalah uang bisnis, melainkan uang keluarga juga ada. Tentu hal ini akan mengganggu stabilitas keuangan bisnismu. Begitu pula untuk pajaknya. 

Dengan membedakan keuangan keluarga dan bisnis, kamu bisa menghitung laba bersih dan berapa pajak yang akan dikenakan. Tanpa perlu ragu dan teledor dalam urusan keuangan. 

 

Memisahkan Keuangan Bisnis dengan Keuangan Keluarga

 

Bagaimana seharusnya kita memisahkan keuangan bisnis dengan keuangan keluarga? Ada beberapa tips memisahkan keuangan keluarga dengan keuangan bisnis seperti di bawah ini,  berikut jawabannya.

 

Buka Rekening sendiri

Tips yang masuk akal dan mudah untuk kamu lakukan adalah membuka rekening secara terpisah. Tentu kamu harus menyiapkan rekening pribadi dan rekening bisnis. Hal ini terbilang efektif karena kamu akan sangat mudah mengontrol berapa pemasukan dan pengeluaran dalam bisnis dan berapa pula dalam kebutuhan keluarga. 

Kamu bisa melakukan pendaftaran buka rekening melalui kantor bank atau langsung mendaftar melalui website resmi pihak bank. Seterusnya, setelah rekening dibuka, mulailah untuk konsisten, Yang juga harus kamu tetapkan adalah, jangan biarkan saldo di rekening kamu kering.

 

Catat Pengeluaran dan Pemasukan

Keuangan, baik bisnis maupun pribadi pasti memiliki pengeluaran dan pemasukan. Untuk menjaga stabilitas keuangan, kamu baiknya membuat catatan pengeluaran dan pemasukan. Hal itu juga berarti kamu harus memisahkan mana pengeluaran dan pemasukan yang bersumber dari keuangan pribadi, begitu pula  mana yang termasuk pengeluaran dan pemasukan dari bisnis. 

Pencatatan yang tercampur hanya akan bikin kamu bingung. Sehingga kamu tidak bisa menyusun atau merekap berapa total keuntungan bisnis kamu dan berapa lagi sisa uang untuk kebutuhan pribadi. Dalam jangka waktu sebulan, kamu bisa menghitung dari awal sampai akhir pengeluaran dan pemasukan berapa yang sudah kamu terima. 

 

Mengevaluasi Keuangan

Sebaiknya kamu lakukan evaluasi terhadap keuangan, baik bisnis maupun keluarga. Evaluasi ini untuk melihat apa saja yang perlu dipangkas dan mana saja yang tetap masuk dalam tabel kas. 

Untuk keuangan bisnis, evaluasi adalah hal penting. Pada bagian mana saja yang harus dikurangi, apakah kadar belanja bahan pokok produk, atau yang lainnya. Seorang pelaku bisnis seperti kamu tentu akan memikirkan modal yang disiapkan seminimal mungkin untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin. Untuk keuangan keluarga, evaluasi ini juga penting. Tinjau kembali pada pos pengeluaran, bagian mana yang harus dikurangi, seperti mengurangi makan di luar.

Begitu pula pada evaluasinya, keuangan keluarga dan bisnis juga berada dalam tabel yang berbeda. Hal ini agar tidak tercampur mana yang diperuntukkan untuk bisnis atau keluarga. 

 

Bijak dalam Mengelola Keuangan

Penjelasan di atas harus diseimbangi dengan pengelolaan uang yang baik. Setelah pemisahan ruang penyimpanan keuangan, kamu juga mesti konsisten dan telaten menjaga hal tersebut. Agar stabil baik keuangan keluarga dan keuangan bisnis, lakukanlah evaluasi dan rencanakan langkah berikutnya.

 

You may also like