Apakah Anda ingin memiliki rumah impian Anda kelak? Atau Anda ingin memiliki apartemen namun terkendala dana? Jika jawabannya adalah iya, maka Anda bisa mempertimbangkan KPR sebagai solusinya.
Pengertian KPR
KPR adalah kependekan dari Kredit Pemilikan Rumah, ini adalah produk yang diberikan kepada pembeli dengan biaya hingga persentase tertentu dari harga properti. KPR juga disediakan oleh berbagai bank di Indonesia. Berikut ini adalah simulasi KPR, dan cara mendapatkannya.
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, KPR adalah pinjaman yang dapat digunakan untuk membeli properti dengan skema pembiayaan hingga 90% dari harga properti. Dengan KPR, Anda tidak perlu menabung lama untuk membeli properti yang Anda inginkan. Sebelum memilih untuk mengambil KPR rumah, ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan.
Hal-Hal Sebelum Mengajukan KPR
1. Besar Plafon Kredit
Anda harus memastikan berapa banyak plafon kredit atu limit pinjaman yang diberikan oleh bank. Jumlah plafon sendiri berbeda antar bank tergantung dari bank pemberi dan riwayat keuangan nasabah. Ada kemungkinan Anda akan mengalami turun plafon atau jumlah pinjaman lebih kecil dari nilai yang Anda ajukan. Hal ini dapat terjadi karena berbagai alasan termasuk pendapatan dan riwayat keuangan Anda.
2. Menghitung Biaya dan Cicilan KPR
Hal selanjutnya yang harus Anda pertimbangkan adalah melakukan simulasi biaya dan cicilan sebelumnya. Anda bisa menghitung uang muka yang harus Anda bayar, dalam hal ini Bank Indonesia (BI) memiliki kebijakan besar biaya yang Anda harus bayar yaitu 15% untuk rumah pertama, 20% rumah kedua dan 25% untuk rumah ketiga. Namun setiap bank memiliki hak untuk menyesuaikan besarannya.
Anda tidak perlu khawatir apabila Anda tidak memiliki dana yang cukup untuk uang muka. Anda bisa mencari rumah yang sesuai dengan dana yang Anda miliki, mencari developer yang menawarkan program promo DP rumah nol rupiah atau memilih KPR bersubsidi.
3. Hitung Kredit Pokok
Kemudian, setelah mengetahui jumlah DP Anda harus mencari tahu besar kredit pokok dari KPR yang Anda pilih. Untuk menghitungnya Anda hanya perlu mengurangi harga rumah dengan uang muka atau menghitungnya dengan kalkulator simulasi KPR yang dapat Anda temukan di internet.
Baca Artikel Selanjutnya :
4. Hitung Biaya Admin
Biaya selanjutnya yang Anda hitung adalah biaya administrasi. Ada beberapa biaya administrasi bank, mulai dari biaya notaris, biaya provisi, appraisal, dan biaya angsuran. Umumnya, biaya provisi yang diberikan adalah sebesar 1% dari biaya pokok kredit. Namun tidak menutup kemungkinan kalau ada bank yang memberikan biaya provisi berbeda.
Sementara untuk biaya Appraisal, biasanya digunakan untuk membayar pihak ketiga yang menaksir nilai dari rumah yang akan Anda beli. Hasil penilaian ini yang akan menjadi dasar untuk memutuskan plafon yang akan diberikan.
5. Lengkapi Syarat Pengajuan
Hal yang tak kalah penting dari menghitung biaya-biaya di atas adalah melengkapi syarat pengajuan KPR, yaitu nasabah harus merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), berpenghasilan tetap dengan masa kerja minimal dua tahun, berusia minimal 21 tahun sampai 45 tahun, biaya maksimal adalah 80-90% dari harga properti.
Selain syarat tersebut, ada baiknya Anda menyiapkan beberapa dokumen yang dibutuhkan seperti fotokopi KTP, fotokopi kartu keluarga, NPWP, slip gaji tiga bulan terakhir, fotokopi rekening koran enam bulan terakhir, surat keterangan kerja, fotokopi akta pendirian perusahaan (khusus pengusaha), dan SPT PPH 21.
Cara Mengajukan KPR
Setelah selesai membahas soal hal-hal yang Anda harus perhatikan sebelum memilih untuk mengambil KPR, sekarang kita akan memasuki cara mengajukan KPR.
1. Pilih Properti
Sebelum membeli property Anda bisa memastikan lokasi property dan akses menuju lokasi tersebut. Jangan lupa untuk mengecek lingkungan sekitar seperti akses transportasi, fasilitas umum, dan keamanan lingkungan.
2. Pilih Bank
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, ada banyak bank yang menyediakan fasilitas KPR seperti BCA, BNI, Mandiri, BTN, dan masih banyak bank yang lain. Pilihlah bank yang memiliki reputasi baik, pilih yang tidak meminta persyaratan terlalu sulit dan memberi bunga kredit paling rendah.
3. Pilih Developer
Biasanya bank sudah memiliki kerjasama dengan developer tertentu, Anda tinggal memilih dari developer tersebut. Sebaiknya Anda memilih developer yang memiliki reputasi baik dan memiliki perizinan yang dibutuhkan.
4. Isi Formulir
Setelah menentukan bank dan developer serta memilih lokasi properti, selanjutnya Anda harus mengisi formulir pemesanan unit yang telah disediakan oleh bank. Kemudian membayar booking fee. Besarnya booking fee tergantung pihak developer. Terakhir, Anda perlu melunasi uang muka terlebih dahulu.
Jadi, bisa disimpulkan kalau KPR adalah salah satu solusi yang bisa Anda gunakan untuk membeli properti yang Anda inginkan. Demikian pengertian KPR, contoh simulasi dan cara mendapatkannya.