Menjadi mahasiswa baru di perantauan, menempuh pendidikan di daerah orang lain tentunya bukanlah hal yang mudah. Ada berbagai keperluan yang perlu dicukupi. Tidak hanya keperluan yang berkaitan dengan kegiatan pembelajaran, ada pula pengeluaran yang berhubungan dengan kebutuhan harian.
Keadaan ini menjadikan mahasiswa baru di perantauan kerap kali berhadapan dengan tantangan mengelola keuangan. Tak terkecuali memilih mana yang perlu didahulukan dan mana yang perlu langsung dipenuhi. Hidup menjadi seorang mahasiswa di perantauan, berikut ini terdapat beberapa tangan dalam mengelola keuangan.
Sederet Tantangan Mengelola Keuangan bagi Mahasiswa Baru
Ada sejumlah tantangan dalam mengelola keuangan bagi mahasiswa baru yang harus kamu ketahui agar bisa mengatasi hal tersebut bila terjadi pada mu. Tantangan tersebut diantaranya yaitu:
-
Selalu tergiur untuk nongkrong dengan teman
Kehidupan menjadi mahasiswa baru di perantauan mempunyai kesan sendiri. Hidup yang jauh dari pengawasan orang tua menjadi sebuah kebebasan untuk sebagian mahasiswa. Namun secara tidak sadar, banyak kegiatan kecil yang dapat menguras uang saku.
Para mahasiswa rantau tentunya paham apa itu nongkrong dengan teman-teman. Hal ini dilakukan untuk mengisi waktu luang supaya tidak merasa kesepian sebab jauh dari keluarga dan saudara.
Namun, kegiatan nongkrong yang dilakukan terlalu sering ini dapat menjadikan pengeluaran mu semakin membludak. Apalagi bila nongkrong ini dilakukan di pusat perbelanjaan atau kafe.
-
Bingung dalam mengalokasikan uang guna kebutuhan harian dan untuk menunjang aktivitas pembelajaran
Menjadi mahasiswa baru di daerah perantauan, tentunya kamu mempunyai berbagai keperluan yang harus ditanggung sendiri. Sedangkan, kamu mempunyai beberapa keperluan yang berhubungan dengan aktivitas belajar yang perlu dipenuhi. Namun, kebutuhan hidup, misalnya membayar kos atau uang untuk makan pun tidak dapat diabaikan.
Banyaknya keperluan menjadi sebuah tantangan untuk mengelola keuangan untuk mahasiswa baru di perantauan. Terkadang seseorang lebih condong ke salah satu yang menyebabkan melupakan keperluan yang lainnya. Dampaknya, tidak seluruh keperluan dapat terpenuhi.
-
Kerap kali membeli barang diluar kebutuhan
Menjalani kehidupan menjadi mahasiswa baru di perantauan tentunya tidaklah menjadi hal yang mudah. Keadaan keuangan perlu selalu dijaga supaya terus stabil. Namun, belajar mengatur keuangan dengan baik pun tidaklah menjadi hal yang mudah untuk diterapkan.
Tentunya kamu pernah melihat temanmu membeli barang sesudah ditawari oleh temannya, atau kamu sendiri yang seperti itu? Entah merasa tidak enak atau sebab memang berminat untuk membeli produk tersebut. Hidup menjadi mahasiswa baru di perantauan ini dapat menjadikan kamu mengeluarkan uang secara tidak terkendali.
Padahal barang tersebut belum pasti bisa berguna untuk kamu. Hal ini sudah jelas hanya akan membuang uangmu saja.
-
Memakai uang guna pengeluaran kecil yang tidak penting
Mahasiswa baru di tanah rantau kerap kali melakukan pengeluaran kecil yang tampaknya sepele. Mungkin ketika pergi dan pulang kuliah membeli makanan instan, minuman kemasan dan berbagai macam pengeluaran kecil yang lainnya selain pengeluaran pokok.
Untuk beberapa orang, pengeluaran kecil tersebut tidak berarti. Namun, bila dilakukan setiap hari tentunya bisa menguras dompet. Semua pengeluaran kecil dapat berakhir pada pemborosan. Khususnya membuat kebutuhan pokok menjadi tidak dapat terpenuhi.
-
Sering menyepelekan uang receh
Sebagian yang receh biasanya banyak ditemukan di sembarang tempat. Adanya mereka seolah dilihat sepele. Secara tidak sadar, uang receh yang telah terkumpul bila dihitung dapat saja berjumlah fantastis.
Sebagai mahasiswa baru di perantauan dengan berbagai kegiatan, kerap kali uang receh ini sangat tidak diperhatikan. Sisa kembalian dari pengeluaran kecil ini biasanya dibiarkan tergeletak di tumpukan buku, saku, tas atau di atas meja.
Sebetulnya uang receh yang terabaikan inilah yang menjadikan isi dompet muda mudah habis. Oleh karena itu, ada baik nya kamu simpan uang receh sisa membeli pengeluaran kecil, jika sudah terkumpul banyak, tentunya bisa kamu gunakan untuk membeli sesuatu.
-
Pengeluaran jauh lebih besar dibandingkan uang kiriman orang tua
Tantangan lain yang kerap kali dihadapi oleh mahasiswa baru di perantauan yaitu pengeluaran yang jauh lebih besar daripada uang kiriman dari orang tua. Menjadi seorang mahasiswa baru tentunya kamu akan dituntut untuk dapat mandiri dan dapat mengelola keuangan mu sendiri tanpa adanya campur tangan dari orang tua.
Namun, tidak sedikit mahasiswa yang kekurang uang jajan hingga harus berhemat hingga akhir bulan. Supaya hal ini tidak terjadi pada mu, tentunya kamu harus membuat anggaran keuangan setiap minggu atau bulannya dan selalu mencatat keuangan yang keluar setiap bulannya.
Nah, itu dia berbagai tantangan mengelola keuangan untuk mahasiswa baru di perantauan yang harus kamu ketahui. Di awal merantau memang kamu akan mengalami kesulitan untuk mengatur keuangan, namun jika sudah menemukan cara yang tepat, kamu bisa mengatur keuangan dengan baik kedepannya.