Akhir-akhir ini banyak diberitakan dimana harga kebutuhan mengalami kenaikan yang signifikan, sebut saja seperti sembako serta bahan bakar apapun. Apakah ini memang naik atau karena efek dari inflasi semata?
BIla Anda tahu, pada tahun 2000, memegang 100 ribu Anda sudah dapat membeli berbagai macam barang kebutuhan rumah tangga. Tapi saat ini, dengan jumlah serupa berapa banyak produk yang dapat Anda beli? Sebetulnya, bukan harga yang naik, tapi nilai dari mata uang rupiahlah yang melemah. Kondisi tersebut dikenal dengan sebutan inflasi. Agar dapat menghadapi kondisi perekonomian seperti ini, seseorang harus pandai dalam mengatur finansialnya dengan sebaik dan sebijak mungkin.
Nah, dibawah ini sudah ada rangkuman terkait bagaimana cara menyiasati keuangan saat semua harga kebutuhan hidup naik supaya kehidupan yang dijalankan tidak terasa berat dan tidak menjadi permasalahan yang berarti. Untuk informasi selengkapnya silahkan simak penjelasan berikut ini.
Strategi Keuangan Saat Harga Mulai Naik
1. Membuat Rencana Penggunaan Uang.
Anda harus menyusun daftar anggaran atau pengeluaran rutin setiap bulan. Hal tersebut bisa membantu Anda agar mengetahui jumlah dana yang perlu dipersiapkan serta mengukur apakah dana yang dikeluarkan tersebut sudah sebanding oleh penghasilan yang sudah Anda terima atau Anda dapatkan setiap bulannya.
2. Mengelompokkan Setiap Kategori Pengeluaran
Pada prosesnya Anda perlu mengelompokkan pos pengeluaran sesuai kategorinya, hal ini dilakukan agar semuanya tertata dan dapat menciptakan arus keuangan yang sehat. Terdapat 4 pengelompokan pengeluaran, antara lain:
- Pengeluaran rutin
Adalah pengeluaran yang berkaitan dengan kebutuhan rumah tangga, yang wajib untuk dipenuhi dalam satu bulan, hal tersebut meliputi belanja bulanan, makan, tagihan listrik, air, telepon, bahan bakar, bayaran sekolah anak dan lain sebagainya.
Agar memudahkan, Anda dapat memisah pengeluaran ini di tempat tersendiri atau menyiapkan rekening khusus bagi setiap pengeluaran rutin. Tidak hanya itu, Anda pun dapat menggabung seluruh pengeluaran rutin yang ada menjadi satu pada tagihan kartu kredit.
Dengan memakai kartu kredit yang merupakan alat pembayaran, tentu Anda juga akan memperoleh poin yang mana bila dikumpulkan dapat Anda manfaatkan lagi, misalnya Anda tukar untuk meraih promo pada transaksi tertentu atau sebagai pengganti untuk biaya tahunan.
- Pengeluaran Tidak Rutin
Poin ini berhubungan dengan kebutuhan pribadi, umumnya tidak wajib mewujudkannya setiap bulan. Hal ini meliputi : perawatan tubuh, biaya hobi, mentraktir teman-teman, nongkrong di kafe, kado, dan lain sebagainya.
Cara untuk meminimalisir perihal pengeluaran tidak rutin tersebut, Anda dapat mulai mencoba untuk mengendalikan diri dalam urusan berbelanja supaya dapat berhemat serta fokus terhadap pengeluaran yang benar-benar diperlukan, kecuali bila Anda yakin uang tersebut dapat menghasilkan hal yang produktif di kemudian hari.
- Pengeluaran produktif
Berikut ini adalah pengeluaran yang dapat menambah manfaat terhadap kemajuan diri serta pendapatan, seperti contoh biaya mendaftar ke sebuah pelatihan atau seminar, membeli buku potensial dan lain sebagainya. Anda harus memastikan pengeluaran ini bisa memberi hasil berupa finansial di masa mendatang.
- Pengeluaran tidak produktif
Terakhir adalah pengeluaran tidak produktif, dimana ini bersifat semu atau tidak menambahkan manfaat apapun atau kemajuan bagi diri hingga tidak mempengaruhi pendapatan sama sekali. Contohnya, nongkrong di kafe, menonton bioskop, berbelanja yang bersifat konsumtif dan masih banyak lagi.
Idealnya untuk jenis pengeluaran yang sifatnya tidak produktif alias konsumtif, sangat memungkinkan untuk bisa ditahan. Selain upaya pengendalian diri, disarankan untuk Anda agar tidak menggunakan kartu kredit dan berhutang agar kebutuhan seperti bisa diwujudkan. Karena akan berdampak buruk terhadap kesehatan finansial Anda.
3. Menyisihkan Penghasilan untuk Ditabung
Tabungan berupa dana darurat bukan sebuah investasi, tapi sebagai perlindungan bila mengalami peristiwa atau resiko yang muncul diluar dugaan. Misalnya, kebutuhan membayar tagihan berobat rumah sakit atau membayar biaya servis mobil atau motor yang mengalami berbagai kerusakan ketika digunakan. Begitu banyak peristiwa yang tak dapat diprediksi, maka dari itu dana darurat memiliki peran penting untuk mengatasi kondisi tersebut.
4. Jika Memiliki Kartu Kredit, Segeralah Lunasi Tagihannya Sebelum Jatuh Tempo
Cobalah untuk membayar tagihan dari kartu kredit Anda lebih banyak, kalau mampu langsung lunasi tagihan ketika Anda sudah menerima gaji atau bonus agar dapat meminimalisir beban hutang yang ada. Apabila kartu kredit mengenakan beban bunga sekitar 3,2 per per bulannya, itu berarti dalam satu tahun, bunga yang Anda terima sekitar 38 persen. Oleh sebab itu, Anda wajib sekali untuk menggunakan kartu kredit ini dengan bijak.
5. Melakukan Investasi Lain
Anda dapat melakukan upaya investasi, seperti menambah aset pribadi berupa renovasi rumah, atau membeli alat rumah dan lain sebagainya. Selain itu Anda juga dapat mencoba berinvestasi di berbagai instrumen investasi seperti saham, dan masih banyak lagi.