Memiliki teman yang baik dan bijak itu memang sangat menyenangkan. Dimana kamu tidak perlu ragu untuk bertanya setiap hari, mendengarkan pendapatannya serta mendengar saran yang teman berikan. Kapan saja kamu menghadapi masalah baik dalam pekerjaan atau hubungan, teman yang bijak akan selalu kamu andalkan.
Akan tetapi dalam urusan keuangan, sebaiknya kamu harus lebih bijak lagi ketika mendengar saran dari teman-teman kamu. Sebab kamulah yang pali paham dengan kebutuhan serta kondisi keuangan kamu sendiri, berikut saran keuangan dari teman yang sebaiknya tidak kamu dengarkan.
Beberapa Saran Finansial yang Sebaiknya Perlu Didengarkan
1. “Kali sanggup membayarnya, mending dibeli saja”
Ketika sedang keliling mall atau nongkrong sama teman, tanpa sadar kami sering terjebak ke dalam gaya hidup teman kamu. Padahal kondisi keuangan kamu menggambarkan gaya hidup kamu sendiri, bukan pola hidup yang mereka jalankan. Tidak jarang orang-orang gengsi serta tertekan ketika mendengar teman kamu berkata “Udah sikat aja bo, toh kamu juga ada uangnya kan”.
Mahal dan mudah merupakan ukuran kamu, dan jangan menggunakan ukuran mereka. Meskipun kamu memiliki uang serta sanggup membelinya tidak berarti kamu harus membeli sesuatu yang teman kamu punya. Sebab yang kamu beli sebetulnya barang-barang yang memang dibutuhkan, bukan sekedar apa yang disarankan oleh teman.
2. “Pake kartu kreditmu aja, kan bisa dipake”
Meski kartu tersebut ada di dalam dompet kamu, bukan berarti kartu kredit bisa kamu gunakan sesuka hati, apalagi menganggap itu uang gratis, yang ada kamu wajib membayar biaya tambahan serta bunganya. Salah satu ucapan teman yang mempengaruhi kamu untuk menggunakan kartu kredit inilah yang kerap terjadi di kalangan anak muda. Teman seakan mengatakan bahwa pihak bahwa telah menyediakan kamu fasilitas berbentuk uang kredit yang bisa dipakai untuk apapun.
Jika kamu memang terpaksa ingin menggunakan kartu kredit terhadap hal yang tidak bisa kamu lunasi dengan uang tunai, pikirkan dahulu apakah barang tersebut benar-benar kamu butuhkan dan sepadan oleh resiko ditelepon oleh pihak bank setiap hari? Apakah kamu siap riwayat keuangan kamu buruk serta KPR kamu akan di telok di masa depan? Maka dari itu, perlu kamu pikirkan kembali.
3. “Gak perlu lulus cepat, kuliah udah mahal kok lulus cepat, santa aja”
Ucapan yang paling sering diutarakan oleh teman yang memiliki nasib serupa sebagai mahasiswa yang terlalu di kampus. Atau dengan istilah populernya mahasiswa abadi. Kuliah untuk memperoleh ilmu memang visi yang baik. Namun sampai kapan mau menghabiskan banyak uang untuk selalu membayar uang kuliah setiap semester? Uang sebanyak ini mungkin dapat digunakan untuk membuka usaha dna lain sebagainya.
Bukankah kesempatan dalam memperoleh uang yang lebih banyak justru dapat didatangkan setelah kamu selesai atau tamat kuliah? Dengan sudah memegang ijazah, kamu dapat melakukan banyak hal, seperti melamar pekerjaan, membuka usaha dan lain sebagainya. Lantas untungnya berlama-lama di kampus?
4. “Invest semua uang di pasar modal, kalau ingin cepat kaya”
Aturan pertama di dalam pasar modal yakni seluruh investasi memiliki resiko, bila semakin besar potensi keuntungan maka akan semakin besar juga resiko yang akan kamu tanggung. Bukan bermaksud untuk menakut-nakuti, namun itu berarti kamu tidak boleh mengeluarkan semua uang untuk di suntikan ke pasar modal.
Coba dibayangkan bila perusahaan tersebut bangkrut atau bahkan menipu kamu? Maka lenyaplah semua uang yang kamu punya. Daripada kamu menginvestasikan uang ke satu instrumen investasi saja, sebaiknya sebarkan uang ke berbagai perusahaan, dan yang paling perlu diperhatikan yaitu jangan kamu habiskan seluruh modal yang ada, sisihkan uang sebagai dana darurat.
5. “Hidup kan cuma sekali, mending kita traveling aja yuk”
“Mumpung masih muda, mending kita foya-foya dulu” Salah satu ajakan yang paling sering terjadi dikalangan anak muda, yang selalu mengatakan “uang bisa dicari”. Tapi bukankah akan lebih asik lagi bisa menikmati momen juga sambil berhemat? Karena traveling tidak hanya sekedar berjalan-jalan saja, ada pula makan di restoran, menginap di hotel, belanja dan lain sebagainya dimana itu semua membutuhkan uang yang tidak sedikit.
Traveling merupakan kepuasaan hasrat ketika bertemu serta mencicipi berbagai budaya baru di setiap daerah, Tergiur melihat tempat-tempat baru serta berkenalan oleh orang-orang baru. Tapi bukankah hal tersebut bisa dilakukan tanpa harus boros.
6. “Tabung semua uang kamu, aman gak bakal habis!”
Menggunakan uang secara boros itu memang buruk, namun menyimpan seluruh uang di tabungan pun juga tidak baik. Rajin menabung sangatlah dianjurkan dan salah satu aktivitas yang terpuji. Akan tetapi bila kamu ingin maju serta ingin menjadi sukses, kamu wajib membuat uang tersebut bekerja. Dengan melakukan investasi, menjalankan suatu bisnis dan lain sebagainya.
Bila uang tersebut bisa menjadi lebih banyak, bukankah akan lebih baik daripada ditabung semuanya? Maka dari itu, kamu harus pintar dalam menggunakan uang yang kamu punya.