Saham merupakan sebuah surat atau sertifikat yang menandakan kepemilikan di sebuah perusahaan tertentu. Misalnya saja kamu memiliki sebuah saham di perusahaan kopi senilai 20% dari perusahaan itu. Jadi, seluruh benda maupun barang yang dimiliki oleh perusahaan itu, maka 20%nya adalah milik kamu.
Ketika kamu memiliki saham disuatu perusahaan dan perusahaan itu memiliki keuntungan, maka setiap persen saham yang kamu tanam, keuntungannya akan pergi ke kantong kamu. Nah, kamu bisa pahami kata-kata diatas untuk selanjutnya perlu kamu ketahui dua jenis saham.
Lalu pertanyaan selanjutnya, kenapa sih saham didagangkan? Mengapa ada yang namanya jual beli saham? Nah, untuk menjawab pertanyaan tersebut, kamu perlu tahu bahwa saham mempunyai nilai tertentu. Ada yang murah dan ada juga yang mahal tergantung valuasi perusahaannya. Jika disederhanakan, semakin besar dan bagus kualitas perusahaannya, maka semakin mahal harga sahamnya. Walaupun sebenarnya faktor mahal dan murahnya saham bukan hanya ditentukan dari besarnya perusahaan atau bagus buruknya perusahaan. Jauh dari itu, terdapat beberapa indikator yang lebih rumit lagi jika membicarakan harga pasar saham.
Kenapa orang membeli saham? Jika dipandang dari segi perusahaan, sebenarnya saham itu berguna untuk mengembangkan bisnis mereka. Lalu apa sih keuntungan untuk kamu sebagai investor saham? Saat kamu membeli saham, tentunya kamu melihat kualitas perusahaannya, termasuk perusahaan yang besar atau kecil, kamu juga menilai apakah perusahaan tersebut sudah maju atau masih merintis, dan lain sebagainya. Ketika kamu membeli saham sebesar 20% seharga 2 Milyar Rupiah, lalu perusahaan itu berhasil mengembangkan usahanya, otomatis harga saham akan naik seiring berjalannya waktu, dari yang tadinya harga saham 20% senilai 2 M, lalu berubah menjadi 4 M. Kamu bisa menjual saham yang kamu miliki saat ini dan mendapatkan keuntungan 2 kali lipat. Dari situlah kamu bisa mendapatkan keuntungan dari saham.
Selanjutnya ketika kamu sudah memahami mengenai saham secara general, kamu pasti pernah mendengar mengenai saham permanen dan non permanen, nah apa sih perbedaan diantara keduanya? Yuk simak pembahasannya.
-
Saham Permanen
Saham Permanen berarti saham yang diterbitkan tanpa nilai yang nyata. Disetor atau dibeli dalam bentuk tunai dan diinvestasikan sebagai modal yang cukup berisiko dan merupakan bagian permanen dari modal perhimpunan serta diterbitkan dengan hak dan pembatasan.
Saham permanen bisa dimiliki oleh perorangan atau kelompok. Contoh dari saham permanen milik perorangan adalah ketika kamu membeli menginvestasikan uangmu ke dalam bentuk atau benda yang permanen seperti rumah, tanah, ruko, dan lain sebagainya. Kamu sebagai investor bisa mendapatkan keuntungan ketika menjual aset yang kamu miliki di masa yang akan datang, karena aset-aset tersebut akan naik harganya ketika kamu menjual dikemudian hari. Selain itu, kamu juga bisa mendapatkan keuntungan dengan menyewakan aset yang kamu miliki.
Saham permanen kelompok adalah saham yang mewakili kepemilikan anggota, atau ekuitas anggota pada suatu perusahaan, koperasi atau lembaga keuangan tertentu. Jumlah ini tidak dapat ditarik selama orang tersebut tetap menjadi anggota. Saham Permanen berbeda dengan saham biasa pada umumnya karena uang dalam saham biasa dapat ditarik, patuh pada periode pemberitahuan tertentu jika diperlukan. Namun, saham Permanen tidak dapat ditarik kembali, hanya dapat dialihkan ketika anggota memutuskan untuk berhenti dari keanggotaan. Saham ini tidak dimaksudkan untuk digunakan sebagai jaminan.
Saham Permanen bermanfaat bagi anggota karena mewakili bagian kepemilikan atau ekuitas anggota pada suatu perusahaan, koperasi atau lembaga keuangan. Saham permanen digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan perusahaan. Untuk kamu sebagai anggota, kamu akan mendapatkan dividen atas Saham Tetap dan dapat dibayarkan jika direkomendasikan oleh Direksi dan disetujui oleh anggota.
Saham Permanen diperlukan karena mereka memberi perusahaan opsi lain untuk meningkatkan modal. Hal ini juga sesuai dengan Standar Pelaporan Keuangan Internasional (Akuntansi) yang mengharuskan ekuitas diperlakukan dengan cara tertentu.
-
Saham Non Permanen
Saham dan obligasi adalah jenis sekuritas investasi, tetapi keduanya memiliki karakteristik yang sangat berbeda dan berperilaku sangat berbeda. Sederhananya, ketika seorang investor membeli saham, mereka membeli bagian dari sebuah perusahaan. Ketika mereka membeli obligasi, mereka meminjamkan uang kepada sebuah perusahaan. Namun, hal inilah yang dinamakan dengan saham non permanen.
Saham non permanen yaitu ketika kamu membeli suatu sertifikat atau surat hutang dalam jangka waktu yang cukup panjang. Saham ini juga bisa dilakukan oleh perorangan atau berkelompok bahkan suatu badan lembaga pemerintah maupun non pemerintah. Kepemilikan saham non permanen ini tidak bisa selamanya kamu miliki, karena saham ini memiliki batas akhir waktu yang tertera pada sertifikat saham.
Nah, itulah perbedaan dari saham permanen dan non permanen yang harus kamu ketahui, terlebih ketika kamu ingin terjun dan berbisnis di dunia saham. Ilmu seperti ini pastinya akan sangat berguna untuk menambah wawasan dan pengetahuan kamu mengenai saham. semoga bermanfaat.