Perencanaan keuangan yang dilakukan dengan baik, tentu akan menjadi salah satu kunci freedom financial di masa depan dan ini merupakan impian semua orang. Hanya disayangkan bila masih ada masyarakat yang mempercayai mitos-mitos seputar pengelolaan keuangan, padahal mitos tersebut keliru.
Bahkan beberapa mitos yang beredar, malah hanya akan membuat keadaan finansial kamu menjadi tidak sehat. Karena itu, kami akan memberikan informasi terkait mitos seputar pengelolaan keuangan yang sebenarnya sangat keliru dan lebih baik tidak diikuti.
Menabung harus nominal besar
Mitos pertama seputar pengelolaan keuangan yang keliru adalah tentang menabung harus dalam nominal yang besar. Padahal ketika kamu ingin menyisihkan dana atau penghasilan untuk ditabung sebaiknya disesuaikan dengan kemampuan. Maksudnya adalah buatlah terlebih dahulu anggaran atau budgeting bulanan.
Dimana dalam anggaran tersebut harus berisi seputar kebutuhan-kebutuhan, tagihan atau hutang dan pos-pos keuangan lain. Sehingga kamu bisa mengetahui berapa besaran dari dana tabungan yang dapat disisihkan setelahnya. Walau idealnya dari total penghasilan kamu menyisihkan sekitar 10% – 20%.
Hindarilah berinvestasi
Mitos selanjutnya mengenai pengelolaan keuangan yang kerap diperoleh adalah jangan melakukan investasi karena hanya akan membuat rugi. Sebenarnya tidak salah juga anggapan seperti ini, memang dalam berinvestasi selalu ada resiko kerugian. Namun, kamu harus mengenal terlebih dahulu jenis-jenis dari investasi beserta profil resikonya.
Sebab, biasanya mereka yang mengalami kegagalan ketika berinvestasi adalah orang-orang yang tidak memahami bagaimana profil resikonya, sehingga membuat mereka salah mengambil keputusan/ instrumen investasi.
Karena itulah sangat disarankan sebelum memulai investasi harus terlebih dahulu mempelajari bagaimana profil resiko dari diri kamu. Apakah kamu termasuk yang siap menerima tantangan atau tidak. Bila termasuk yang resiko rendah, maka pilihlah deposito atau emas dan bila suka tantangan bisa memilih saham.
Investasi butul modal besar
Berikutnya adalah mengenai investasi itu butuh modal besar. Padahal di zaman sekarang, bila kamu merupakan seseorang yang tertarik dengan investasi dan mencari tahu apa saja jenis investasi, pastinya tahu bahwa ada beberapa instrumen yang bisa dimulai hanya dengan modal 10 ribu saja.
Tapi memang di zaman dulu, instrumen investasi yang diketahui hanyalah seputaran emas, properti dan tanah, serta saham. Dimana ketika ingin berinvestasi haruslah mempunyai modal yang cukup besar. Tetapi tidak era modern seperti sekarang, kamu dapat berinvestasi sesuai dengan kemampuan finansial.
Karena terlalu muda, tidak perlu memiliki dana pensiun
Mitos seputar pengelolaan keuangan yang keliru selanjutnya adalah mengenai tabungan dana pensiun yang dikumpulkan sejak masih muda. Padahal keberadaan dari tabungan pensiun ini sangatlah penting bagi kamu supaya nantinya bila sudah tidak lagi produktif masih mempunyai simpanan dan tidak bergantung kepada saudara atau anak.
Apalagi kamu tidak akan pernah mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan. Misalnya seperti terkena PHK, kecelakaan dan hal-hal lain yang tidak terduga. Sehingga dengan adanya simpanan dana pensiun akan membuat kamu lebih nyaman dan tidak harus melakukan atau bekerja di hari tua.
Jadi anggapan bahwa berusia muda tidak perlu memiliki dana pensiun adalah mitos. Untuk mengumpulkan dana ini sendiri kamu bisa melakukan banyak hal salah satunya adalah dengan berinvestasi pada instrumen-instrumen yang memang cocok dengan risiko profilmu.
Jangan gunakan kartu kredit, karena boros
Memang sebenarnya ada begitu banyak mitos mengenai kartu kredit, di mana ketika kamu memegang kartu kredit biasanya akan memberikan dorongan berangkatnya secara berlebihan. Padahal ketika kamu bijak dalam menggunakan kartu sakti.
Tentunya akan lebih bermanfaat dan bisa membantu kamu untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan yang belum terbayarkan. Tetapi ketika kamu menggunakan kartu kredit untuk hal yang konsumtif tentunya akan memberikan dampak yang tidak terlalu baik pada kesehatan finansial, apalagi bila kamu memakainya secara berlebihan.
Membuat perencanaan, ketika sudah mempunyai tabungan banyak
Memang benar adanya, tetapi tidak sepenuhnya hal ini dibenarkan. Kenapa? Sebab kerap kali menjadi godaan ketika kamu memiliki tabungan banyak untuk melakukan yang namanya impulsif buying. Biasanya ini terjadi di saat kamu menerima bonusan contohnya THR atau bonus lembur.
Di sinilah nantinya seharusnya kamu bisa memanfaatkan bonus tersebut secara efektif. Di mana jika kamu bukanlah tipe orang yang suka menghambur-hamburkan uang, biasanya akan lebih mendahulukan hal-hal yang prioritas, contohnya seperti melunasi hutang, membayar tagihan, digunakan menabung atau hal-hal darurat yang lain.
Merencanakan keuangan itu cuma untuk anak muda
Mitos terakhir yang kerap didengar seputaran tentang pengelolaan finansial dan ini termasuk keliru adalah bahwa hanya anak-anak muda saja yang dapat merencanakan keuangan. Hal ini tidaklah benar, karena semua orang harus memiliki rencana keuangan yang tepat supaya kehidupan finansialnya lebih sehat.
Harapan yang diinginkan ketika kamu sudah pandai dan benar-benar memahami tentang pengelolaan keuangan supaya nantinya kamu dapat memiliki pondasi finansial yang kuat. Karena memang akan lebih baik ketika masih muda sudah mengenal tentang cara mengatur keuangan.
Namun bukan berarti mereka yang sudah berumur tidak bisa melakukan hal tersebut, sebab tidak pernah ada kata telat untuk memulai hal yang baik termasuk di dalamnya adalah mengatur finansial.