Urusan keuangan memang tidak pernah terlepas dari yang namanya penghasilan serta kebutuhan, namun tentunya semua itu berbeda-beda bagi masing-masing individu. Ketika kamu ingin mempelajari mengenai finansial sudah banyak sekali cara yang dapat digunakan, contohnya melalui internet ataupun mengambil kelas khusus.
Tetapi sangat disayangkan ketika masih banyak orang yang mempercayai beberapa mitos tentang urusan keuangan ini, padahal tidak semua dari mitos tersebut bisa kamu percaya dan ditelan mentah-mentah. Sebab kebanyakan mitos yang saat ini beredar tentang finansial itu berdasarkan cerita di masa lalu yang tentunya sudah berbeda dengan zaman sekarang.
Mitos-mitos tentang finansial yang jangan dipercaya
Di bawah ini ada beberapa mitos yang berkaitan dengan finansial dan paling sering didengar atau bahkan masih ada orang-orang di sekitarmu yang mempercayainya. Padahal ketika kamu melakukan hal-hal yang nantinya akan disebutkan ini secara bijak tentu akan membawa dampak positif untuk kesehatan finansial pribadi.
1. Bayar hutang yang besar lebih dulu
Jika kamu memiliki mindset untuk membayar hutang yang nominalnya lebih besar terlebih dahulu, mulailah untuk meninggalkan mindset tersebut. Karena nyatanya menurut para pakar finansial lebih baik menyelesaikan hutang-hutang yang bernominal kecil dibandingkan yang jumlahnya besar.
2. Hindari kartu kredit
Bagi kamu yang memiliki kartu kredit tetaplah bijaksana dalam penggunaannya, memang benar jika kamu terlalu berlebihan hutang kartu kredit dapat mencekik dan pastinya membebani kondisi finansialmu. Namun apabila kamu dapat memanfaatkan kartu sakti ini secara baik sudah pasti dapat membantu memenuhi kebutuhan bukan untuk memenuhi keinginan.
3. Investasi hanya untuk orang kaya
Pernah mendengar ada orang yang mengatakan bahwa “ngapain investasi-investasi itu cuma buat orang kaya.” Jika kamu masih menemukan kata-kata ini keluar dari mulut orang terdekatmu, berarti dia belum tahu bila di zaman sekarang ini siapapun, usia berapapun, dari kalangan apapun, bisa untuk berinvestasi.
Apalagi di zaman yang sudah modern ini kamu tinggal memilih ingin berinvestasi di platform apa atau di instrumen yang mana, pastikan saja bila kamu sudah mengetahui bagaimana resiko yang akan dihadapi ketika memilih instrumen incaran.
Kamu juga harus mengetahui bagaimana profil resikomu sendiri, sebab setiap orang memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Ada yang memang suka dengan tantangan dan berani mengambil resiko tapi ada juga yang sebaliknya.
4. Mending beli rumah daripada sewa/ kost
Mitos selanjutnya yang paling kerap didengar adalah “kenapa harus ngontrak atau ngekos kan lebih baik punya rumah.” Padahal tingkat ekonomi setiap orang berbeda-beda, belum lagi sekarang ini harga tanah dan juga rumah tidak murah.
Karena itu banyak orang ataupun pasangan yang memilih untuk menyewa rumah ataupun kost, hal ini mereka lakukan untuk dapat menekan pengeluaran atau sebenarnya mereka sedang menabung untuk bisa membeli rumah.
Jadi bagi kamu yang saat ini masih ngekos ataupun mengontrak tidak apa-apa karena pastinya kalian mempunyai pertimbangan-pertimbangan sendiri mengapa memilih untuk menyewa dulu dibandingkan membeli rumah.
5. Usia 30-an dianggap telat bila ingin investasi
Mitos berikutnya adalah ketika kamu sudah berusia 30 tahun maka dianggap itu sudah terlambat untuk melakukan investasi atau memulai bisnis. Padahal setiap orang memiliki masa keemasannya masing-masing, tentu kamu tahu seorang entrepreneur sukses yang dikenal dengan Om Bob Sadino, beliau baru memulai bisnisnya ketika usianya memasuki senja.
Tapi apakah ia gagal? Dia bisa menjadi sukses ketika sudah berusia lanjut, bahkan hingga saat ini kamu masih bisa melihat dan menikmati hasil kerja kerasnya. Jadi abaikan saja ketika ada orang yang mengatakan “umur kamu telat kenapa nggak dari waktu muda.”
Percayalah pada dirimu sendiri bahwa kamu bisa sukses di berapapun umurmu selama kamu konsisten dan pandai melihat peluang. Fokus saja dengan apa yang sudah kamu jalankan selama ini dan jangan menyerah.
6. Semakin banyak anak, maka rezeki berlimpah
Mitos terakhir adalah makin banyak anakmu maka rezekimu berlimpah. Sebenarnya mitosnya juga tidak salah karena di zaman dulu ketika pasangan mempunyai jumlah anak yang banyak, tentu akan memiliki lebih banyak tenaga ketika mereka ingin menggarap sawah atau membuka lahan di kebun.
Sehingga penghasilan yang mereka dapat bisa lebih besar, karena anak-anak mereka juga pada akhirnya ikut membantu menyelesaikan hal tersebut. Tetapi di zaman sekarang tentu memiliki banyak anak bisa dikatakan sebagai beban tersendiri.
Mengapa demikian? Sekarang di zaman yang serba modern ini segalanya butuh uang anak-anak butuh sekolah butuh makan butuh sandang dan masih banyak kebutuhan lain bagi mereka yang pastinya untuk memenuhi semua itu memerlukan uang yang tidak sedikit.
Nah, dari beberapa mitos di atas, mana yang masih kamu percaya? Akan lebih baik jika kamu fokus pada target finansial dari pada mempercayai mitos yang tidak mendasar! So, tetap semangat untuk mengejar target finansial!