Menyusun laporan keuangan baik untuk rumah tangga atau sebuah perusahaan merupakan hal yang sangat penting, khususnya perusahaan. Hal tersebut dapat menentukan keberlangsungan akan bisnis yang dijalankan.
Pada artikel kali ini akan dirangkum seputar cara membuat laporan keuangan sederhana agar mendukung aktivitas keuangan suatu perusahaan.
Laporan keuangan merupakan laporan yang terdiri dari informasi finansial lembaga atau keuangan dalam satu periode tertentu, dan laporan keuangan bisa menjadi gambaran kinerja instansi atau perusahaan terkait.
Sementara sesuai standar akuntansi finansial yang disusun oleh IAI (Ikatan Akuntan Indonesia), laporan keuangan mempunyai fungsi yaitu penyedia informasi yang berhubungan oleg posisi finansial, kinerja, dan perubahan posisi finansial suatu perusahaan yang berfungsi pada proses pembuatan atau pengambilan keputusan mengenai nasib perusahaan.
Selain itu, laporan keuangan pun sangat diperlukan untuk urusan perpajakan seperti saat melaporkan SPT dan PPh.
Jika laporan keuangan yang dipakai untuk membuat keputusan adalah laporan yang hasilnya rekayasa dan tidak kredibel, maka kemungkinan besar keputusan yang diambil pun adalah keputusan yang tidak valid.
Contohnya kasus, yaitu saat memutuskan untuk melakukan kredit, pihak kreditur umumnya akan melihat tingkat likuiditas perusahaan terkait yang datanya diambil dari hasil laporan keuangan lembaga atau perusahaan
Saat data yang dipakai sebagai informasi perhitungan tingkat likuiditas dari hasil rekayasa, maka besar kemungkinan keputusan pengadaan kredit yang dilaksanakan juga akan salah, serta ada indikasi aktivitas kredit yang macet bahkan gagal dikembalikan oleh pihak perusahaan terkait. Nah, berbicara soal laporan keuangan, berikut ini langkah-langkah atau tips membuat laporan keuangan yang perlu Anda ketahui. Simak penjelasan selengkapnya.
Langkah Mudah Buat Laporan Keuangan
1. Menyusun Neraca Saldo
Di dalam dunia akuntansi, sebuah neraca saldo merupakan daftar rekening berisikan saldo kredit atau debet.
Penyusunan dilakukan saat seluruh jurnal telah dibukukan pada masing-masing rekening di dalam buku besar. Karena penyusunan dilakukan sebelum ada ayar jurnal penyesuaian, oleh sebab itu neraca tersebut kerap disebut dengan istilah Neraca Saldo.
Tapi, sebelum melakukan penyesuaian, semua informasi ada bisa dipakai untuk memantau keseimbangan kredit dan debit dari setiap rekening pada buku besar. Melakukan pengecekan juga termasuk tahapan awal dalam menyusun neraca lajur dan jurnal penyesuaian.
2. Mengumpulkan Data yang Dibutuhkan untuk Menyusun Jurnal Penyesuaian
Karena mungkin saja ada beberapa bentuk transaksi yang tidak tercatat serta belum sesuai oleh keadaan pada akhir periode. Nah, dengan begitu, melalui data-data ini akan dikumpulkan semua informasi untuk keperluan pembuatan jurnal penyesuaian dan hasilnya pun akan jauh lebih valid.
3. Menyusun Neraca Lajur
Kertas kerja atau neraca lajur adalah sebuah cara yang dapat memudahkan dalam pembuatan laporan keuangan yang dilakukan dari neraca saldo serta disesuaikan oleh data yang didapat dari hasil jurnal penyesuaian sebelumnya.
Saldo yang telah disesuaikan akan muncul dan terlihat pada kolom neraca saldo tersebut, dan saldo ini juga akan dilaporkan pada neraca serta laporan dari sisi keuntungan dan kerugian perusahaan.
4. Mulai Menyusun Laporan Keuangan, Laporan Laba Rugi dan Laporan Perubahan Modal
Melalui laporan-laporan ini bisa disusun langsung sebuah neraca lajur, sebab pada neraca lajur telah dipisah jumlah-jumlah yang akan dilaporkan pada laporan laba rugi atau neraca.
Saat kedua laporan ini bentuknya diubah, maka akan melahirkan neraca serta laporan laba rugi yang jauh lebih mudah untuk dianalisa dan dibaca.
5. Menyesuaikan serta Menutup Setiap Rekening
Saat rekening-rekening pada buku besar telah disesuaikan, maka selanjutnya menyusun jurnal penutupan sebagai bentuk penutupan seluruh rekening nominal ke dalam rekening laba rugi serta memindahkan saldo laba rugi ke rekening laba yang tidak terbagi.
Informasi dari jurnal ini berikutnya akan dibukukan lagi ke buku besar berdasarkan setiap rekening bersangkutan.
6. Membuat Neraca Saldo sesudah Penutupan
Dalam mengecek keseimbangan kredit dan debit setiap rekening yang terbuka, maka Anda perlu membuat neraca saldo sesudah penutupan yang berisikan rekening riill nya saja, tidak termasuk nominal laporan yang telah tertutup.
Supaya lebih mudah saat melakukan administrasi pajak serta penyusunan laporan keuangan suatu perusahaan, lembaga atau bisnis. Saat ini Anda sudah bisa menggunakan berbagai fitur modern lewat sebuah aplikasi yang dapat ditemukan di internet, seperti aplikasi akuntansi online. Tidak sedikit perusahaan-perusahaan besar yang memanfaatkan ketersediaan fitur pendukung tersebut untuk mempermudah kinerja perusahaan.
Melalui aplikasi tersebut, umumnya Anda bisa menarik data terkait laporan keuangan agar nantinya langsung dibuat Faktur Pajak atau Bukti Potong Pajak serta langsung dapat mengambil datanya ketika dibutuhkan untuk memenuhi laporan SPT pajak perusahaan dengan cepat pada suatu platform tertentu. Maka dari itu, Anda bisa sedikit meninggalkan cara konvensional untuk urusan pembuatan laporan keuangan, karena semua sudah tersedia dan Anda tinggal mengaplikasikannya dengan gratis.