Home Bisnis Kendala Terbesar Bagi Perusahaan Ketika Indonesia Resesi

Kendala Terbesar Bagi Perusahaan Ketika Indonesia Resesi

by Mas Abadi

Dalam dunia ekonomi tentu akan ada yang namanya resesi bahkan hal tersebut juga disampaikan dari OJK bahwa resesi ekonomi di Indonesia akan terjadi. Hal tersebut bisa saja terjadi yang diakibatkan oleh menurunnya produk domestik bruto atau dikenal dengan PDB, penganggurannya yang jadi banyak, ekonomi berkembang dengan lambat dan menuju ke arah negatif dalam kurun waktu 2 kuartal secara berturut-turut di Indonesia.

Sudah ditegaskan kembali oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani bahwa keuangan atau ekonomi dunia ini sedang dalam kondisi yang kurang baik. Resesi adalah momok yang cukup menakutkan di masa depan, tidak hanya di Indonesia saja namun juga jadi hal menakutkan di seluruh dunia ini.

Bahkan bisa dikatakan tahun 2023 yang akan datang, Indonesia juga terancam akan mengalami resesi. Bagi para pelaku bisnis tentu adanya resesi adalah hal yang cukup jadi ancaman yang menakutkan dan masih banyak juga yang tidak tahu bagaimana cara menghadapinya jika saja terjadi hal seperti itu.

Apalagi jika diamati dari dua tahun kebelakang bahwa Indonesia saja sendiri sudah mengalami kesulitan dalam menghadapi pandemi Covid-19 hingga ujung tahun 2022 ini. Namun, ditengah kesulitan tersebut tetap ada UMKM yang berhasil bertahan dan perusahaan-perusahaan lain yang bisa bertahan dengan baik.

Akan lebih baik jika kamu yang seorang pelaku bisnis memahami dan bersiap apa saja yang akan terjadi dalam perusahaan jika saja di masa depan Indonesia mengalami resesi. Namun, daripada itu akan lebih baik jika kamu memahami apa itu resesi.

Pengertian Resesi Terhadap Ekonomi yang Harus Diketahui

Perlu kamu ketahui bahwa resesi ekonomi adalah turunnya aktivitas perekonomian yang cukup jelas pada jangka waktu yang sangat lama. Waktu tersebut bisa jadi beberapa bulan, bahkan hingga beberapa tahun lamanya.

Adanya resesi pada ekonomi dapat memberikan turunnya keuntungan suatu perusahaan, kemudian bisa juga meningkatkan angka pengangguran negara, bahkan bisa menyebabkan adanya ekonomi yang bangkrut.

Bisa dilihat dari tahun 2020 silam, dunia pun mengalami adanya resesi yang salah satunya disebabkan adanya pandemi virus Covid-19. Angka pengangguran semakin naik, aktivitas terhambat dan perputaran ekonomi jadi tidak bisa berjalan seperti sedia kala.

Ini Masalah Pada Perusahaan Jika Indonesia Resesi

Masalah yang terkadang masih masuk dalam kendali sendiri memang cenderung bisa diatasi dengan mudah. Namun, bagaimana jika masalah itu datang karena dari faktor luar dan diluar kendali sendiri yang tidak bisa dihindari, sama halnya dengan resesi ekonomi. Berikut ini adalah beberapa hal yang bisa terjadi terhadap perusahaan jika Indonesia resesi. Penasaran ada apa saja, simak yuk!

Perusahaan Bisa Terancam Bangkrut

Dalam masalah resesi ekonomi di Indonesia atau ada di mana pun, tentu masalah yang dapat mengancam perusahaan adalah kebangkrutan. Hal itu umum terjadi khususnya saat sedang terjadi resesi ekonomi.

Perputaran roda ekonomi menurun dan terhambat seperti masyarakat yang tidak bisa ke mana pun dan turunnya daya beli daripada biasanya yang masyarakat lakukan. Hal itu tentu saja bisa menyebabkan suatu perusahaan jadi bangkrut dan susah bertahan.

Karena sudah pasti pendapatan akan semakin menurun, perusahaan tidak mampu lagi membayar gaji karyawan yang menyebabkan adanya PHK untuk para pegawai. Tentu itu adalah hal yang sangat berat namun agar bisa melewati saat sulit tersebut harus dilakukan PHK dan sejenisnya.

Perusahaan Milik Pemerintah Ikut Terkena Imbasnya

Pihak pemerintahan pun juga akan terkena dampak dari adanya resesi berupa meningkatkan pajak. Sebagaimana yang sudah diketahui bahwa pemerintah Indonesia sendiri memiliki beberapa perusahaan yang dibawah naungan pemerintah.

Jika Indonesia sedang resesi sudah bisa dipastikan perusahaan yang diatur oleh pemerintah pun juga akan ikut terkena dampaknya. Saat angka dari pengangguran sedang naik-naiknya, pemerintah harus membuka lapangan pekerjaan dan menyebabkan pinjaman bank asing akan semakin melambung.

Selain itu, pendapatan dari pajak dan pendapatan non pajak pun jadi semakin rendah. Sebab, perlu diingat bahwa keadaan keuangan yang sedang dialami oleh masyarakat Indonesia sendiri cukup buruk dan harga dari beberapa properti pun ikut menurun dan semakin menurun.

Maka dari itu, PPN atau pajak pertambahan nilai pun masuknya ke dalam kas negara dan jadi tidak banyak. 

Tidak hanya itu saja, pihak dari perintah pun mendorong dan melakukan adanya proyek pembangunan terhadap sektor dari pemerintah secara terus menerus. Hal yang bisa dijadikan contohnya secara nyata adalah menjamin rakyat agar lebih mendapatkan kesejahteraan.

Terhadap beberapa tuntutan dan juga pemasukan dan pendapatan pajak akan membuat suatu negara harus menghadapi yang namanya defisit anggaran dan juga utang. Selain itu juga utang dari pemerintah pun kian jadi semakin lama semakin melonjak.

You may also like