Kalau berbicara tentang investasi, pastinya salah satu yang muncul di pikiran kita adalah tentang saham. Sekarang investasi saham sendiri semakin banyak peminatnya, apalagi pada masa pandemi ini. Dengan meningkatnya peminat saham, stock market di Indonesia semakin tumbuh, maka hal ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin.
Ada banyak jenis investasi dan kalau dilihat dari nilai kapitalnya maka Anda akan menemukan saham bernama saham Blue Chip. Saat pandemi seperti sekarang, saham ini banyak disarankan karena bagus untuk diinvestasikan, yang mana bisa mendatangkan keuntungan dalam jangka waktu sesuai kebutuhan, bisa jangka waktu pendek maupun jangka waktu panjang.
Definisi saham Blue Chip adalah saham dari perusahaan yang memiliki reputasi nasional yang mapan dan sehat secara finansial. Saham Blue Chip akan secara konsisten beroperasi dan menguntungkan dalam situasi ekonomi baik dalam keadaan baik maupun buruk, termasuk bisa saja meningkatkan ekonomi Indonesia saat ini.
Saham Blue Chip juga mempunyai kapitalisasi pasar besar dan adalah market leader di sektor/industrinya masing-masing. Saham Blue Chip jadi pertimbangan karena risiko cenderung rendah dan potensi keuntungan tinggi, maka bisa dipilih oleh anda yang ingin berinvestasi.
Daftar Blue Chip di Bursa Efek Indonesia (BEI)
Pada Bursa Efek Indonesia (BEI), daftar saham yang sudah tercatat ada lebih dari 600 saham. Berikut ini adalah daftar Blue Chip yang telah terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) yang layak untuk dikoleksi beserta karakteristiknya.
1. Bank Central Asia (BCA) – BBCA
BCA adalah salah satu bank terbaik yang ada di Indonesia dan juga merupakan bank swasta terbesar di Indonesia. Perusahaan ini merupakan yang terbaik dari kompetisinya karena dikelola dengan efisien yang tercermin pada Return on Asset (ROA) yang paling tinggi diantara bank lainnya.
Pada BEI, saham BBCA mempunyai volume 11.378.100 lembar saham dengan harga saham terakhir pada penutupan pada jumat (4/10) adalah Rp 30.225.
Pada 2019, total dividen tunai untuk 2018 dibagikan BBCA berjumlah Rp 8,3 T. Dividen final tahun buku 2019 dibagikan sebesar Rp 455 per saham pada 2020. Dividen interim telah dibayar BEI Rp 100 per saham pada akhir 2019.
Total dividen yang diberikan BCA ada sebanyak Rp 555 per saham. BBCA merupakan saham blue chip pilihan banyak investor karena status fundamentalnya yang kokoh.
2. Unilever Indonesia – UNVR
Unilever merupakan korporasi consumer goods terbesar di Indonesia. Return of Equity (ROE) Unilever mencapai 142% pada tahun 2018 dan sejak 2014 selalu diatas 100%. Profit-nya selalu meningkat setiap tahun dan pada tahun 2018 mencapai Rp 9 T.
Baca Artikel Selanjutnya :
Harga saham UNVR naik dari Rp 1940 per lembar pada 2003 dan menjadi Rp 54,400 pada awal 2018. Tahun 2019, dividen dibagikan dengan nilai Rp 430 per saham dan total Rp 3.28 T.
Saham Blue Chip UNVR hampir tidak mempunyai hutang Bank. Ini karena pendapatannya sangat besar dibanding aset perusahaan, hal ini menunjukkan efisiensi operasi perusahaan saat menjalankan bisnis. Ini merupakan indikator hebat dan bisa saja meningkat lagi pada 10 tahun lagi dengan nominal tidak terkira.
3. Bank Rakyat Indonesia (BRI) – BBRI
Saham dari BRI juga diminati oleh para investor karena performanya yang baik. Saham BRI punya kapitalisasi pasar sebesar Rp 372,35 triliun per 31 Maret 2020. Jumlah sahamnya yang beredar di market adalah sebesar 123.345.810.000.
Pada tahun 2019 lalu, saham BBRI memperoleh profit bersih sebesar Rp 34,42 triliun. Komitmen baik BRI untuk memberikan pinjaman kredit kepada UMKM menjadikan kinerja saham Blue Chip BRI bersemangat dan hebat. BBRI juga sering melakukan stock split yang bertujuan supaya lebih terjangkau dan masyarakat bisa mengambil bagian.
Saham BBRI membagikan dividen pada tahun 2019 dengan total Rp 20,63 T atau setara 60% laba 2019. Pertumbuhan kredit BRI sangat konsisten. BRI mencatat pertumbuhan kredit yang stabil diatas industri karena pangsa pasar UMKM dengan sedikit kompetitor.
Download: Aplikasi Bank Digital Senyumku
4. Telekomunikasi Indonesia – TLKM
Perusahaan raksasa BUMN ini adalah penyedia jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia. Kapitalisasi pasar saham TLKM per 31 Maret 2020 sebesar Rp 313,04 T dengan total saham di BEI sebanyak 99.062.216.600. ROE-nya terus bertumbuh sebesar 22,03%.
Telkomsel setiap tahunnya rutin membagi dividen kepada pemegang saham. TKLM pada 2018 mengeluarkan Rp 16.2 T untuk membayar dividen atau 90% profit.
Dividen payout TLKM meningkat 40% ke 90% profit dalam 10 tahun belakangan. Ini adalah ciri perusahaan dengan kinerja baik. Saham Blue Chip TKLM mempunyai masa depan bagus karena di Indonesia adalah pemain terbesar dalam bidang telekomunikasi.
Itulah daftar Blue Chip yang bisa dikoleksi beserta karakteristiknya. Walau harganya lumayan mahal, nilai atau profit yang didapat investor sebanding dan teratur diberikan. Saham Blue Chip lebih aman dari saham lainnya dan sangat cocok untuk pemula, namun tetap semua investasi mempunyai risiko yang harus dihadapi oleh investor, maka perlu strategi yang tepat dalam pengambilan keputusan dalam berinvestasi.