Home Tabungan Jurus Atur Keuangan 2022 Biar Nggak Boncos

Jurus Atur Keuangan 2022 Biar Nggak Boncos

by admin

Mengelola keuangan memang bukan satu hal mudah, bahkan bagi seseorang yang berkecimpung pada bidang tersebut. Sebab, pada dasarnya manusia memiliki keinginan yang terkadang lebih besar dari kebutuhannya.

Ketika seseorang memiliki gaya hidup yang konsumtif dan sudah tidak bisa lagi mengontrol keuangannya, hal terburuknya adalah Anda bisa bangkrut, merugi dan bisa-bisa malah terjerat hutang demi menutupi sifat konsumtif tersebut. Karena itu, sebelum hal buruk itu terjadi, Anda harus tahu beberapa tips mengatur keuangan biar tidak boros.

Menetapkan tujuan keuangan

Sebagai motivasi dalam berinvestasi, tentunya Anda harus mempunyai tujuan yang pasti supaya semangat dan rutin melakukannya. Jadi, jangan hanya sekedar menyisihkan uang, tetapi harus menentukan tujuan. Anda bisa memulainya dari hal yang paling disukai terlebih dahulu. 

Misalnya, Anda suka travelling maka jadikanlah hobi tersebut sebagai tujuan finansial Anda. Kemana tujuan perjalanan yang ingin sekali datangi, hitung keseluruhan biayanya, agar Anda menjadi semangat mengumpulkan uang.

Membuat budget yang realistis

Supaya tidak menjadi seseorang yang boros, maka tidak ada salahnya untuk membuat pembukuan berisi anggaran rutin bulanan. Buatlah perencanaan keuangan tersebut secara realistis. Jangan lupa memasukkan tabungan dan dana darurat pada anggaran tersebut, karena keduanya adalah hal wajib yang memang harus dimiliki.

Lalu, bagaimana cara membuat perencanaan keuangan yang realistis? 

Contohnya, bulan depan Anda memiliki rencana untuk berlibur ke salah satu kota. Maka, buatlah daftar pengeluarannya, seperti transportasi, konsumsi, akomodasi dll. Selain itu, masukkan juga kebutuhan bulanan seperti beras, gula, sabun cuci dan lain sebagainnya. Ingat, masukkan dana darurat, tabungan, tagihan, cicilan dan lainnya kedalam pembukuan tersebut.

Tuliskan pula perkiraan harga/ tarif dari masing-masing poin yang ada. Buatlah harga yang realistis, jika tidak tahu maka Anda bisa membuka pada e-commerce guna mengira-ngira harga daru produk/ tarif yang dibutuhkan. Untuk tagihan listrik dan lainnya, Anda bisa mengeceknya pula pada e-commerce atau masuk ke website resminya.

Mencatat semua pengeluaran menggunakan aplikasi di ponsel

Semakin canggih teknologi tentunya akan memudahkan Anda dalam segala hal, salah satunya adalah membuat catatan keuangan. Anda harus mulai belajar untuk melakukan hal ini supaya mengetahui kemana saja penghasilan bulanan Anda pergi.

Pencatatan disini, tidak hanya pengeluaran atau pemasukan dalam jumlah besar. Namun, pemakaian uang dalam nominal paling pun harus dimasukkan, contohnya memberi uang pada pengamen/ memasukkannya pada kotak amal. Tidak bermaksud untuk menjadikan Anda seseorang yang perhitungan, tetapi lebih kepada keteraturan.

Mulai berinvestasi

Berinvestasi juga sangat disarankan oleh para ahli keuangan. Anda dapat menyesuaikan ingin berinvestasi pada jenis produk apa, karena instrumen dari investasi itu beragam. Seperti misalnya saham, emas, deposito, properti dan masih banyak lagi. Selain itu, Anda juga harus memilih instrumen investasi yang sesuai dengan resiko profil, agar tidak salah pilih dan menjadi rugi.

Bedakan antara keinginan dan kebutuhan

Belajarlah untuk dapat membedakan mana keinginan dan kebutuhan, ini juga penting supaya Anda terhindar dari perilaku konsumtif. Karena belakangan ini banyak orang yang merasa bila membeli sesuatu merupakan hadiah bagi diri sendiri yang sudah bekerja keras. Padahal produk tersebut, belum tentu dibutuhkan.

Prioritaskanlah hal-hal yang menjadi kebutuhan rutin, misal makanan, cicilan, transportasi, pakaian untuk menunjang aktivitas kerja dan masih banyak lagi. Kemudian, jangan mudah tergiur dengan promosi-promosi/ iklan barang elektronik atau lainnya. Anda harus pintar menahan diri.

Sisihkan untuk dana darurat

Banyak ahli keuangan yang merekomendasikan untuk mempunyai dana darurat setidaknya 3-6 kali dari rata-rata pengeluaran rutin bulanan. Mengapa demikian? Ini bertujuan supaya Anda memiliki dana simpanan yang nantinya bisa dipergunakan pada saat-saat darurat.

Jadi, harus digaris bawahi. Dana darurat tidak boleh dipakai untuk hal-hal yang sifatnya konsumtif. Idealnya Anda memang harus bisa mempunyai dana darurat sebesar 3-6 kali pengeluaran bulanan, namun sebenarnya simpanan ini juga bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial Anda.

Karena pada dasarnya, penghasilan setiap individu pastilah berbeda-beda yang terpenting adalah komitmen dalam menyisihkan dana guna kebutuhan di masa mendatang yang tidak bisa diprediksi oleh manusia. Anda dapat memulainya dengan nominal kecil terlebih dahulu, namun usahakan setiap bulannya jumlah tersebut ditingkatkan.

Pisahkan rekening

Kemudian, tips selanjutnya datang dari Ligwina Hananto yang merupakan perencana keuangan. Dia menegaskan betapa pentingnya memisahkan dana simpanan dan harian. Hal ini memiliki tujuan, ketika terjadi hal-hal darurat maka tidak perlu meminjam uang dari pihak ketiga.

Anda bisa memilih sendiri produk tabungan apa yang ingin digunakan untuk menyimpan dana tersebut, dengan begitu tentu akan memberikan keuntungan serta kemudahan tersendiri bagi Anda. Namun, disarankan untuk menggunakan produk yang ketika dibutuhkan, akan mudah ditarik dananya.

You may also like