Di dalam Agama Islam, harta yang Anda miliki tidak seratus persen milik kepunyaan pribadi. Melainkan, di dalamnya terdapat hak milik orang lain. Nah, untuk membersihkan harta yang dimiliki, Anda bisa melakukan banyak cara. Beberapa diantaranya adalah dengan infak maupun sedekah dan berikut ini perbedaan infak dan sedekah.
Meskipun mempunyai banyak persamaan, tetapi ada sejumlah perbedaan infak dan sedekah yang perlu diketahui. Meskipun keduanya termasuk dalam membelanjakan harta di jalan Allah, tetapi, supaya tidak salah niat maka harus tahu konsep dasarnya terlebih dahulu.
Mari kita ulik satu per satu!
Pengertian Sedekah
Perbedaan infak dan sedekah yang pertama ada pada pengertiannya. Secara terminologi, pengertian sedekah berasal dari Bahasa Arab yakni shodaqoh, artinya, pemberian yang ditujukan untuk mencari ridla Allah.
Seperti yang dikemukakan oleh ar-Raghib al-Ishfani, bahwa sedekah adalah harta benda yang dikeluarkan oleh seseorang yang memiliki tujuan agar lebih dekat dengan Allah SWT.
مَا يُخْرِجُهُ الإْنْسَانُ مِنْ مَالِهِ عَلَى وَجْهِ الْقُرْبَةِ كَالزَّكَاةِ ، لَكِنِ الصَّدَقَةُ فِي الأْصْل تُقَال لِلْمُتَطَوَّعِ بِهِ ، وَالزَّكَاةُ لِلْوَاجِبِ
Artinya : sedekah adalah harta-benda yang dikeluarkan orang dengan tujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Namun, pada dasarnya, sedekah itu digunakan untuk sesuatu yang disunahkan. Sedangkan zakat untuk sesuatu yang diwajibkan.
Pengertian sedekah di atas terdapat di dalam kitab at-Taufiq fi Muhimmat at-Ta’rif karangan Abudurra’uf am-Manawi halaman 453.
Sedangkan dalam Hadis Riwayat Bukhori, Nabi SAW bersabda bahwa “setiap kebaikan adalah sedekah”. Jadi, bisa dibilang ika sedekah bisa meliputi sesuatu yang berbentuk harta ataupun yang bukan harta.
Pengertian Infak
Sedangkan pengertian infak sendiri adalah memakai harta benda untuk berbagai kebaikan. Contohnya seperti untuk umrah, haji, menunaikan zakat, menafkahi keluarga, zakat, dan lain-lain.
Hal ini ditegaskan oleh Imam Fakhruddin ar-Razi dalam kitab Mafatih al-Ghaib, disebutkan bahwa :
وَاعْلَمْ أَنَّ الْإِنْفَاقَ هُوَ صَرْفُ الْمَالِ إِلَى وُجُوهِ الْمَصَالِحِ ، فَلِذَلِكَ لَا يُقَالُ فِي الْمُضَيِّعِ إِنَّه
Artinya : ketahuilah bahwa infak adalah membelanjakan harta-benda untuk hal-hal yang mengandung kemaslahatan. Oleh karena itu, orang yang menyia-nyiakan harta benda tidak bisa disebut dengan munfiq atau orang yang berinfak.
Secara terminologi, kata infak berasal dari anfaqa yang artinya mengeluarkan sesuatu untuk kepentingan. Perbedaan infak dan sedekah juga terletak pada bentuknya, pada sedekah, bisa berupa sesuatu yang bukan harta. Semisal, sekedar memberi senyuman atau menyingkirkan batu dari jalanan. Sedangkan infak hanya berupa harta saja.
Dalam pengertian lainnya, infak juga merupakan pengeluaran harta yang baik dan halal untuk hal mubah (diperbolehkan) dengan tujuan untuk beribadah pada Allah SWT. Ahli fiqih menyebutkan bahwa infak merupakan pembelanjaan yang dikeluarkan muslim untuk kepentingan dirinya, keluarga, serta masyarakat secara umum.
Baca Artikel Selanjutnya :
Perbedaan Infak dan Sedekah dari Segi Hukum
Sedekah terbagi menjadi dua, yakni sedekah yang wajib dilakukan yang kemudian disebut dengan zakat. Selain itu, ada juga sedekah tathawwu’ yang hukumnya sunah. Zakat harus diberikan kepada delapan golongan yang wajib mendapatkan zakat. Akan tetapi, istilah sedekah cenderung merujuk pada tathawwu’ untuk membedakannya dengan kewajiban zakat.
Dalam pemberian sedekah wajib, ulama bersepakat agar dilakukan secara terbuka supaya bisa dijadikan contoh untuk orang lain. Namun, pemberian sedekah wajib perlu dilakukan diam-diam.
Sedangkan dari segi hukum, infak juga terbagi menjadi dua, yakni infak wajib dan sunnah. Infak wajib merupakan pemberian harta pada orang yang jadi tanggungannya. Mulai dari diri sendiri, istri, serta anak-anaknya.
Sedangkan infak sunnah artinya, memberi harta pada orang yang lebih membutuhkan. Semisal, fakir miskin, anak yatim, dan sebagainya. Contoh dari kegiatan infak sunnah adalah memberi donasi pada lembaga sosial, memberi hadiah serta hibah, dan sebagainya.
Mengingat infak sangat penting dalam kehidupan umat muslim, maka sangat disarankan untuk Anda dalam membelanjakan harta benda pada tujuan kemaslahatan. Hindari untuk menyia-nyiakan harta benda pada sesuatu yang tidak bermanfaat.
Hukum Pembayaran Infak dan Sedekah secara Online
Setelah melihat berbagai macam perbedaan infak dan sedekah, Anda perlu mengetahui juga bagaimana hukum membayar keduanya secara online. Nah, seperti yang diketahui saat ini, berbagai jenis pembayaran beralih dengan memanfaatkan teknologi digital, begitu juga infak dan sedekah.
Hal ini dikarenakan masyarakat cenderung menyukai sesuatu yang sifatnya instan dan cepat. Sehingga, pembayaran infak dan sedekah online bisa menjawab kebutuhan tersebut.
Dalam hal ini, umat muslim perlu memperhatikan tentang hukum infak dan sedekah. Untuk sedekah yang wajib (zakat), memiliki perbedaan dengan ibadah sosial lain. Yang mana, zakat harus dilakukan dengan adanya akad ijab dan kabul.
Jadi, provider dianggap sah jika memenuhi beberapa hal seperti disalurkan pihak yang memahami seluk beluk sedekah wajib (zakat), penyalurannya sesuai dengan keharusan syara’, serta disalurkan di wilayah muzaki (muslim yang membayar zakat).
Demikian pembahasan mengenai perbedaan infak dan sedekah. Semoga bisa menambah ilmu dan wawasan Anda.