Home Investasi Investasi Saham Untuk Pemula Harus Tahu Hal Ini

Investasi Saham Untuk Pemula Harus Tahu Hal Ini

by Mas Abadi

Meski saham lebih berisiko tinggi dibandingkan lainnya, namun jenis investasi ini masih sangat diminati. Popularitas saham di kalangan investor memang tak pernah surut dari dulu hingga sekarang. Karena saham mampu memberikan imbal hasil atau return yang cukup menjanjikan. 

Dan kini generasi milenial pun banyak yang tertarik untuk mencoba peruntungan melalui pasar modal. Para investor pemula itu selalu merasa percaya diri meskipun baru pertama kali mencoba berinvestasi saham. Padahal sebagai investor pemula, ada baiknya untuk pahami terlebih dahulu bagaimana seluk beluk saham itu sendiri sebelum mulai berinvestasi.

Pahami Hal Ini Sebelum Berinvestasi Saham

Berinvestasi tidak bisa disamakan seperti halnya menabung, meskipun memiliki konsep yang sama yakni menyimpan uang. Karena pada dasarnya, investasi merupakan sebuah upaya untuk mengembangkan uang dalam jangka waktu yang lebih lama. Dan risikonya lebih tinggi dibandingkan menabung, apalagi jika kamu menanamkan modal ke instrumen investasi saham. 

Maka dari itu, untuk meminimalisir yang tidak diinginkan, pastikan kamu sudah memahami hal berikut ini sebelum mulai berinvestasi saham :

Pahami Dasar-Dasar Investasi Saham

Sebelum terjun ke dunia saham, alokasikan waktumu untuk mempelajari dan memahami dasar-dasar investasi saham. Karena kamu akan mendapati banyak istilah yang mungkin belum pernah kamu ketahui sebelumnya. Beberapa istilah umum yang biasanya akan kamu temukan antara lain cut loss, buy back, capital gain, capital loss, ARA, dan masih banyak lagi. 

Pelajari setiap istilah yang sering digunakan dalam investasi saham tersebut sampai kamu benar-benar memahaminya. Kamu bisa memanfaatkan berbagai media seperti buku, internet, maupun media sosial seperti Instagram dan Youtube. Karena saat ini para influencer dan orang-orang yang paham akan investasi senang berbagi informasi tentang saham bahkan memberikan tips-tipsnya bagi para pemula.

Tentukan Tujuan Berinvestasi 

Kesalahan yang sering dilakukan para pemula saat mulai menginvestasikan uangnya ke pasar modal yakni belum tahu akan digunakan untuk apa. Banyak yang masih belum memiliki tujuan berinvestasi. Mayoritas masih ada yang beranggapan bahwa investasi adalah cara cepat untuk menjadi kaya. Sehingga tak heran jika banyak yang berinvestasi hanya untuk mengikuti trend saja.

Padahal dengan memiliki tujuan investasi yang jelas, kamu jadi lebih mudah untuk menetapkan strategi yang tepat ketika berinvestasi. Dalam menentukan jangka waktu yang tepat, misalnya. Karena dengan adanya tujuan, otomatis kamu akan punya pandangan berapa target yang ingin didapatkan. Dan itu sangat berpengaruh pada penentuan jangka waktunya, apakah termasuk tujuan jangka pendek atau jangka panjang. Tentukan terlebih dahulu tujuanmu berinvestasi, misal ingin digunakan untuk pendidikan anak di masa depan, biaya liburan atau hanya untuk menambah aset pribadi.

Jangan Salah Pilih Broker atau Sekuritas

Kamu pun tahu bahwa saat ini semakin banyak pilihan broker investasi atau perusahaan sekuritas. Untuk meminimalisir risiko, sebaiknya usahakan untuk mendapatkan broker yang tepat dan jangan sampai salah pilih. Cari tahu dan pastikan kembali broker yang dipilih terpercaya sehingga uang yang sudah kamu investasikan benar-benar terjamin aman. 

Ada banyak kasus dimana beberapa perusahaan sekuritas tidak bisa mengembalikan dana investor karena mengalami kebangkrutan atau memang berniat menipu. Itulah sebabnya kamu harus lebih hati-hati dalam memilih broker atau perusahaan sekuritas sebelum berinvestasi.

Ketahui Profil Risiko 

Hal utama yang harus kamu pahami bahwa pada dasarnya ketidakpastian itu wajar dalam berinvestasi. Maka, penting bagi kamu yang baru mulai terjun ke dunia investasi untuk mengetahui profil risiko sebelum memulainya. Apalagi jika berbicara soal saham, risiko akan selalu ada bahkan hanya dalam singkat kamu bisa mengalami kerugian. 

Ada 3 profil risiko yakni konservatif, moderat, dan agresif. Semakin tinggi return yang ingin kamu dapatkan, maka semakin tinggi pula risikonya. Jika kamu masuk dalam kategori moderat dan agresif, artinya kamu cocok berinvestasi saham. Akan tetapi, sebaiknya urungkan niat untuk memilih saham jika kamu masih konservatif. Sebagai alternatif kamu bisa memilih instrumen investasi yang relatif aman seperti reksa dana pasar uang, reksa dana pendapatan tetap, obligasi, atau Saving Bond Ritel (SBR/ORI).

Jangan Investasikan Seluruh Uangmu

Menaruh seluruh aset ke dalam investasi saham adalah kesalahan fatal yang biasanya dilakukan para investor pemula. Beberapa sangat yakin bahwa semakin banyak uang yang diinvestasikan, maka imbal hasilnya juga akan semakin melimpah. 

Padahal, sewaktu-waktu harga saham bisa anjlok seketika dan kamu sudah tak memiliki cadangan uang untuk menutupi kerugian tersebut. Akan sangat berisiko jika kamu menaruh semua uang yang dimiliki dalam satu instrumen, apalagi instrumen investasi itu adalah saham. Sebaiknya, tempatkan uangmu dalam beberapa instrumen investasi yang berbeda.

Itu dia kelima hal yang harus kamu ketahui sebelum memutuskan untuk berinvestasi saham. Hal yang perlu kamu ingat juga adalah jangan memaksakan berinvestasi dalam jumlah yang besar sampai harus berhutang. Mulailah dengan nominal yang kecil terlebih dahulu. 

 

You may also like