Pada era sekarang ini, banyak pasangan milenial yang sudah pandai menabung dengan berbagai metode. Ada beberapa yang menabungkan uangnya di bank, kemudian ada yang beberapa pasangan milenial menabung seperti melakukan investasi agar uangnya selalu bertumbuh.
Generasi millennial era kini semakin memiliki kesadaran atas masa depannya itu bisa dimulai berdasarkan hal apa yang mereka lakukan hari ini. Misalnya, jika hari ini hanya menggunakan uang dengan cara yang tidak bijaksana maka, di masa depan hanya akan sengsara dalam kemiskinan.
Terutama, kebanyakan dari para pasangan milenial memberi pernyataan seperti, orang tua merupakan contoh yang sangat berpengaruh bagi generasi milenial dalam bidang pengelolaan keuangan para generasi milenial saat ini.
Berdasarkan fakta di lapangan, dinyatakan pada kebanyakan orang tua merupakan pengaruh kuat terhadap pola pikir anak serta potensi pada kebiasaan yang berkembang menjadi contoh yang hendak ditiru oleh anak sebagai seorang dewasa.
Artinya, anak dalam generasi millennial yang memiliki orang tua yang telah mengajarkan pada anak betapa pentingnya proses mengelola dan mengatur uang untuk lebih menghemat uang dengan penggunaan yang bijaksana maka akan memudahkan serta menguntungkan mereka di masa yang akan datang nanti.
Namun, selain faktor pengaruh dari orang tua, generasi milenial tentu saja mempunyai caranya sendiri dalam proses pengelolaan dan pengaturan keuangan mereka sendiri masing-masing.
Berikut di bawah ini terdapat beberapa ulasan mengenai kebiasaan generasi millennial saat proses mengelola finansial , beserta tips agar jadi pasangan generasi milenial yang lebih baik.
Kebiasaan Millennial Dalam Menabung
Menyisihkan sebagian uang hasil gaji setiap bulan untuk kondisi tidak terduga atau kondisi darurat merupakan prioritas nomor satu untuk generasi millennial. Kebanyakan generasi millennial menyatakan kalau proses turunnya perekonomian dapat berpengaruh bahkan mengubah pola pikir mengenai apa itu menabung, melakukan investasi beserta membelinya, & saat ini akan lebih sering berhemat khusus dalam keadaan darurat saja jika dibandingkan hal yang lainnya. Sedangkan sebagian kecilnya para generasi millennial menabung khusus untuk dana pensiun atau tabungan hari tua. Lalu sisanya paling sedikitnya generasi milenial menabungkan uangnya untuk membeli kendaraan dan yang lainnya.
Mempunyai tabungan khusus untuk sesuatu yang tak akan diduga pada waktu jangka pendek tentu saja itu hal yang sangat baik bahkan patut dibanggakan. Namun, mempunyai pemikiran sendiri untuk jangka waktu yang panjang di awal akan membutuhkan perbedaan yang besar di masa yang akan datang.
Kebanyakan dari generasi millennial di era sekarang ini menabung menggunakan tabungan yang tersedia di bank secara umum, misalnya tabungan rekening, tabungan deposito, serta jenis tabungan konvensional yang lain.
Apabila Anda hendak mempunyai perencanaan finansial yang matang dan lebih baik, maka Anda harus memilih tujuan tabungan untuk jangka waktu yang panjang.
Spending Habit
Kebanyakan dari generasi millennial sudah mempunyai kartu kredit yang jumlahnya lebih banyak daripada penghasilannya setiap bulan sendiri.
Kebanyakan generasi milenial yang melebihi 25 % mempunyai tanggungan pembayaran yang sudah telat & tanggungan berupa utang. Kemudian, sebagian dari itu masih ada uang mendapatkan pemasukan tabungan uang dari orang tua, bahkan yang sudah menikah atau memiliki pasangan hidup.
Selain itu, kebanyakan pasangan generasi milenial menganggap bahwa stabilnya keuangan itu merupakan keadaan saat mereka berhasil membayar segala tagihan setiap bulan.
Kemudian, sebagian besar pada pasangan milenial merasakan tekanan soal finansial ini berasal dari kiriman rekan di media sosial.
Pasangan atau individu dari Generasi milenial banyak yang mengunggah gaya hidup di media sosial, contohnya barang-barang bermerk, pergi liburan hingga ke luar negeri, membeli pakaian dari designer terkenal, dan hal boros yang lain. Jika terjadi pada pasangan muda maka mereka akan mengunggah ke media sosial berupa melakukan pernikahan yang mewah, membeli hadiah mahal untuk pasangan agar terlihat romantis, melakukan photoshoot dan merayakan acara yang tidak terlalu penting.
Justru hal-hal tersebut dapat menimbulkan beberapa pasangan milenial lainnya ingin melakukan hal yang sama. Bahkan kondisi keuangan belum stabil.
Apabila Anda ingin mempunyai kondisi keuangan yang stabil di masa yang akan datang kelak nanti, maka wajib untuk melakukan kontrol diri supaya tidak menjadi pribadi yang hanya mengikuti tren media sosial atau semacam tren yang tidak penting. Aplikasikanlah keuangan Anda untuk hal-hal yang layak untuk diprioritaskan saja terlebih dahulu.
Millennial Dalam Berinvestasi
Kebanyakan dari generasi millennial lebih memprioritaskan pilihannya untuk ikut keinginan saja sendiri bahkan ada yang bermodal ikut-ikutan teman saja dalam melakukan investasi.
Perkembangan era & perkembangan teknologi yang semakin serba digital seperti sekarang ini, generasi millennial bisa dalam keadaan saru langkah di depan dibandingkan orang tua dalam urusan berinvestasi.
Generasi milenial telah berupaya dalam melakukan investasi sejak dini, berbagai cara dan metode yang telah ditempuh. Jenis-jenis investasi banyak menjadi pilihan, salah satunya investasi seperti investasi yang berbentuk properti, investasi yang populer yaitu saham, lalu ada investasi deposito, dan yang populer lainnya memilih menggunakan jasa peer to peer lending.
Jadi, dapat dikatakan, para generasi milenial baik yang individu maupun pasangan milenial, mereka selangkah lebih maju daripada orangtua. Latar belakang juga berdampak pada gaya hidup dam pola pikir masing-masing generasi milenial. Namun, perlu diketahui bahwa pendidikan finansial sejak dini sangat penting. Selain itu, generasi milenial sekarang ini terbukti lebih cerdas mengatur keuangan.
Demikian beberapa ulasan mengenai pasangan milenial dan pola kebiasaan generasi milenial dalam upayanya mengatur kondisi keuangan mereka.