Home keuangan Alasan Seseorang Sebaiknya Mapan Finansial sebelum Menikah

Alasan Seseorang Sebaiknya Mapan Finansial sebelum Menikah

by Mas Abadi

Ada sebagian orang dari kita memilih untuk menikah tanpa memikirkan bagaimana kondisi finansialnya saat itu. Memang tidak ada ketentuan yang disepakati di seluruh dunia bahwa untuk menikah harus mapan dahulu secara finansial. Tetapi ada sebagian yang menyepakati untuk sehat dahulu finansialnya agar saat melewati fase kehidupan baru tidak terlalu berat rasanya. 

Punya finansial yang mapan memang adalah tujuan yang cukup tepat. Kemampuan finansial yang stabil dapat memastikan kita untuk mengambil langkah selanjutnya. Salah satu fase kehidupan setiap orang yang selalu dinantikan adalah menikah. Keadaan finansial yang mapan sepertinya lebih matang untuk melanjutkan ke jenjang kehidupan berikutnya. 

 

Alasan-alasan Sebaiknya Mapan Finansial Terlebih Dahulu

Ada beberapa alasan mengapa sebaiknya seseorang sudah mapan terlebih dahulu sebelum memastikan akan  menikah. 

 

Menghindari Ketergantungan

Pada awal-awal pernikahan kamu bersama pasangan akan memulai semuanya dari nol. Mempersiapkan furniture rumah, dekorasi, meja belajar, makan dan banyak lainnya. Sebagai keluarga baru, pasti orang tua akan membantu untuk melengkapi kebutuhan itu. Tapi sayangnya jangan sampai ketergantungan dengan orang tua. Sebab kamu tidak akan dilatih untuk mandiri dalam menghadapi setiap permasalahan kecil atau besar di dalam keluarga. 

Kemapanan sejak awal akan mempermudahmu dalam melengkapi segala keperluan dapur, kamar, ruang tengah, ruang tamu, dan lainnya. Jika tidak dipersiapkan sejak dini, kontrol uang bisa-bisa. 

Biaya Persiapan Menikah

Finansial yang mapan juga berpengaruh pada saat kamu akan menikah. Setiap hantaran akan menyertakan berapa uang hantaran. Biaya lainnya juga untuk sewa dekorasi panggung, mengurusi catering, undangan, souvenir, sewa baju, dan lainnya. Jika dalam kondisi keuangan yang belum mapan, sebaiknya berhenti berangan-angan untuk membelikan ini itu keperluannya. Sedangkan kita tahu sendiri bahwa uang adalah unsur penting di setiap makanan. 

Momen pernikahan memang bukan memori yang akan mudah hilang. Momen yang berkesan itu harus bisa disimpan dengan baik dalam memori. Untuk itu tidak sembarang pula persiapan yang diinginkan oleh kedua mempelai. Akan lebih buruk jika kamu menginginkan pernikahan yang begini begitu tetapi nyatanya modal tidak cukup dan memaksakan untuk berhutang. Alamat rumah tangga baru seumur jagung sudah harus membayar tagihan yang tidak perlu. 

Kerusuhan dalam Rumah Tangga

Dalam perjalanan hidup, tentu kamu ingin memiliki rumah tangga yang harmonis, nyaman, dan lainnya. Salah satu perkara yang harus diselesaikan adalah finansial. Kebutuhan dalam menikah banyak. tidak cukup satu atau dua barang sekaligus. Bagaimana dengan urusan membeli sayur-sayuran sedangkan uang tidak ada? kerja seorang istri akan terhambat. Artinya tidak ada uang yang cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sedangkan gaji yang lain sudah keluar. 

Kondisi finansial yang mapan akan menghindari atau meminimalisasi terjadinya kerusuhan di dalam rumah tangga. Tidak hanya itu, seorang suami tentu juga harus pandai mengatur keuangan agar sesuai dengan pos pengeluaran dan pemasukan. Seorang istri juga harus mengerti bagaimana keuangan dapat diolah sebaik mungkin. 

Risiko Hidup Menderita

Hidup menderita bukan sebuah pilihan bagi pasangan yang baru saja menikah. Keinginan kita pasti hidup dalam keadaan yang berkecukupan. Keadaan itu harus didukung dengan finansial yang cukup pula. Tanggung jawab calon suami kepada calon istrinya nanti adalah menafkahinya, jadi sebaiknya yakinkan terlebih dahulu bagaimana kamu bisa menafkahinya. 

Memang istri akan hidup bersama kita dalam keadaan apa pun, tapi jika kita berpedoman dengan hal ini maka tidak ada motivasi kita untuk gigih mencari uang. Hanya karena keadaan yang menyebabkan mereka mau tidak mau hidup seperti itu. Finansial yang mapan setidaknya meyakinkanmu bahwa hidup keluarga tidak akan menderita. 

Menghindari Risiko Berutang

Kondisi keuangan yang tidak stabil dan ketidakmampuan kita mengelolanya dengan baik menyebabkan kita harus berutang. Akan lebih bahaya jika ini menjadi kebiasaan. Apalagi jika kamu memaksakan untuk menikah sedangkan setelah dihitung-hitung uang untuk memulai kehidupan baru belum cukup.

Selagi masih ada cara lain, sebaiknya hindari berutang. Sebab jika kamu belum mampu membayarnya, bisa-bisa jadi menumpuk. Seharusnya awal-awal menikah yang dipikirkan adalah rencana ke depan, bukan melunasi utang yang lalu. Pastikan terlebih dahulu bahwa kemampuan finansialmu sudah tercukupi sebelum menikah. Hal itu akan lebih aman dari risiko berutang. 

 

Semuanya Perlu Uang

Nanti kamu pasti merasakan sebagai pasangan suami istri akan membeli peralatan dapur, kamar, dan lainnya. Semuanya memerlukan uang. Tidak ada yang berdasarkan cinta semata. Demikian bila kamu dalam kondisi finansial yang berkecukupan, untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga tentu tidaklah sulit. Tapi bila yang terjadi adalah sebaliknya, pasti aktivitas lainnya terhambat. Seperti jika ingin memasak menggunakan kompor gas, kamu perlu membeli tabung gas, regulator, dan kompor gas. Semuanya memerlukan uang yang tak sedikit.

 

Pentingnya Menjaga Kestabilan Finansial

Persiapkan kondisi finansialmu terlebih dahulu sebelum memantapkan diri untuk menikah. Sebab kebutuhan setelah menikah harus dapat di manajemen dengan baik. Kamu juga harus bisa memastikan kondisi finansial stabil dan membicarakan dengan pasanganmu bagaimana permasalahan keuangan.  

You may also like