Milenial adalah generasi yang lahir antara tahun 1981 hingga 1996. Mereka sering dianggap sebagai generasi yang cenderung konsumtif dan mudah terpengaruh oleh iklan dan tren terkini. Hal ini mungkin salah satu alasan mengapa banyak milenial mudah mengalami masalah keuangan.
Alasan Masalah Keuangan Para Milenial
Tekanan Sosial
Salah satu alasan mengapa milenial mudah mengalami masalah keuangan adalah karena tekanan untuk mengikuti tren yang dianggap “trendi” oleh teman-teman. Mungkin kamu merasa terpaksa harus membeli barang-barang mewah.
Atau mengeluarkan uang untuk mengikuti acara-acara yang mahal demi menjaga “status sosial” atau untuk tidak ketinggalan dengan teman-temanmu yang lain. Namun, seringkali hal ini dapat mengakibatkan kamu mengeluarkan lebih banyak uang daripada yang sebenarnya kamu miliki, sehingga menyebabkan masalah keuangan.
Misalnya, kamu mungkin merasa terpaksa harus membeli tiket untuk festival musik yang mahal demi menjaga “status sosial” di kalangan teman-temanmu. Padahal, kamu mungkin tidak memiliki cukup uang untuk membeli tiket tersebut, sehingga kamu terpaksa mengeluarkan uang yang seharusnya digunakan untuk keperluan lain.
Seperti membayar tagihan atau menabung untuk keperluan di masa depan. Banyaknya iklan atau promosi yang menggiurkan juga menjadi alasan milenial mengalami masalah keuangan. Sebagai sebuah generasi yang selalu terpapar dengan beragam iklan di media sosial, televisi, atau bahkan di jalanan.
Tidak mengherankan jika kamu seringkali tergoda untuk membeli barang-barang yang dipromosikan tersebut. Namun, seringkali barang-barang yang dipromosikan tersebut tidak sepadan dengan harga yang ditawarkan, atau bahkan tidak sesuai dengan kebutuhanmu.
Kamu mungkin terpikat oleh penawaran diskon atau promo yang menggiurkan, tapi tidak mempertimbangkan apakah kamu benar-benar membutuhkan barang tersebut atau tidak. Hal ini dapat menyebabkan kamu mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak dibutuhkan, sehingga menyebabkan masalah keuangan.
Faktor Pribadi
milenial juga bisa mengalami masalah keuangan karena faktor pribadi, seperti kebiasaan buruk dalam mengelola keuangan atau kurangnya pengetahuan tentang cara mengelola keuangan yang efektif. Perencanaan keuangan merupakan salah satu hal yang sangat penting untuk mengelola keuangan dengan baik.
Namun, terkadang banyak milenial yang tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik, sehingga seringkali mengeluarkan uang secara seenaknya tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang sebenarnya. Ini dapat menyebabkan masalah keuangan karena tidak adanya pengelolaan yang baik terhadap keuanganmu.
Perencanaan keuangan yang baik adalah membuat rencana yang jelas mengenai cara mengelola uangmu dengan bijak, sesuai dengan kebutuhan dan tujuan finansialmu. Ini bisa meliputi langkah-langkah seperti menetapkan anggaran bulanan, mengelola pengeluaran dengan bijak, menabung untuk masa depan, dan lain sebagainya.
Dengan memiliki perencanaan keuangan yang baik, kamu akan lebih mudah mengelola keuangan dengan baik dan terhindar dari masalah keuangan. Tetapi jika kamu tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik, kamu mungkin akan terjebak dalam kebiasaan mengeluarkan uang secara seenaknya tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang sebenarnya.
Ini dapat menyebabkan kamu mudah mengalami masalah keuangan karena tidak adanya pengelolaan yang baik terhadap keuanganmu. Tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang cara mengelola keuangan dengan baik juga menjadi alasan lain mengapa milenial mudah mengalami masalah keuangan.
Mungkin sebagian besar milenial tidak diajarkan tentang keuangan saat masih kecil, sehingga tidak memiliki dasar pengetahuan yang cukup mengenai cara mengelola uang dengan bijak. Tanpa pengetahuan yang cukup tentang keuangan, milenial seringkali tidak tahu bagaimana cara mengelola uang dengan baik.
Mereka mungkin tidak memiliki perencanaan keuangan yang jelas, sehingga seringkali mengeluarkan uang secara seenaknya tanpa mempertimbangkan kebutuhan yang sebenarnya. Ini dapat menyebabkan masalah keuangan di kemudian hari, karena uang yang dikeluarkan tidak diinvestasikan dengan bijak atau tidak disisihkan untuk kebutuhan di masa depan.
Ketidakstabilan ekonomi dan pasar kerja
milenial seringkali harus berhadapan dengan ketidakstabilan ekonomi dan pasar kerja, yang membuat mereka kesulitan untuk memprediksi penghasilan dan pengeluaran di masa yang akan datang.
Inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum yang terjadi di seluruh perekonomian suatu negara. Inflasi dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti kenaikan harga bahan baku, kenaikan upah, atau juga kenaikan suku bunga.
Inflasi dapat mempengaruhi nilai uang yang kamu miliki, sehingga jika harga-harga naik tetapi nilai uangmu tidak mengalami kenaikan yang sama, maka kamu akan merasa kesulitan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhanmu.
Kenaikan harga barang-barang yang dibutuhkan juga dapat menjadi faktor yang menyebabkan masalah keuangan. Misalnya, jika harga bahan makanan yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari mengalami kenaikan yang signifikan, maka kamu akan merasa kesulitan untuk membeli bahan makanan tersebut dengan uang yang sama seperti sebelumnya.
Namun, jangan salah. Masalah keuangan bukanlah masalah yang hanya dialami oleh milenial saja. Setiap orang, tanpa terkecuali, bisa mengalami masalah keuangan jika tidak mampu mengatur keuangan dengan baik. Jadi belajar menjadi bijak dengan keuanganmu sebagai milenial.