Home Tips Agar Pengajuan KTA Diterima, Ini Tipsnya

Agar Pengajuan KTA Diterima, Ini Tipsnya

by Mas Abadi

Kredit Tanpa Agunan atau KTA punya kesan yang cukup mudah. Itu tentu saja karena tidak ada kewajiban memberi aset untuk diberikan sebagai penjamin adanya pinjaman yang sudah diajukan.

Kendati demikian, kamu harus paham betul bahwa itu semua ada kekurangannya dan hal yang perlu diperhatikan agar tidak salah langkah dan hanya menjadi hal yang mengagetkan kamu. Pihak bank juga punya aturannya sendiri agar bisa menerima pengajuan tersebut.

Ada juga syarat yang harus kamu penuhi, berupa dokumen penting pribadi, ada juga skor kredit kamu selama ini, dan ada juga data yang sesuai supaya bisa dilakukan verifikasi. Tetapi, kamu harus perhatikan sebelum kamu pilih pengajuan pinjaman dengan KTA tersebut dengan benar dan yakin.

Pertimbangkan segala keputusan dengan bijaksana dan juga dengan benar. Perhatikan segala macam tujuan keuangan kamu, kenapa kamu jadi membutuhkan uang tersebut dan ingin meminjam.

Kemudian perhatikan juga apakah kamu mampu melunasinya atau tidak dengan penghasilan yang kamu miliki tersebut. Hal ini wajib kamu perhatikan sebelum kamu meminjam dana dengan KTA agar nantinya kamu jadi dapat menjalankan kewajibanmu dalam melunasi cicilan dengan cara yang benar, sesuai dengan aturan yang berlaku.

Apabila kamu telah memperhatikan apa saja yang harus kamu perhatikan dalam mengajukan pinjaman KTA, namun masih bingung untuk bagaimana agar pengajuan kamu bisa dapat persetujuan dari pihak bank, kamu harus perhatikan beberapa hal di bawah ini.

Tips Pengajuan KTA Diterima, Perhatikan Ini 

Jika kamu sudah mantap ingin mengajukan pinjaman KTA berdasarkan pertimbangan yang ada. maka kamu harus perhatikan tips pengajuan KTA di bawah ini agar bisa jelas. Simak dan perhatikan yuk!

Periksa Data Finansial di SLK

Tidak bisa dipungkiri bahwa kamu yang ingin mengajukan KTA memang harus mengecek data keuangan kamu di SLIK atau Sistem Layanan Informasi Keuangan. SLIK sendiri adalah informasi yang merupakan informasi debitur.

SLIK sendiri ada dibawah naungan OJK dengan tujuan agar bisa melanjutkan tujuan dari pekerjaan pihak Bank Indonesia. 

Hal ini dilakukan bukan tanpa tujuan, yakni agar tidak ada risiko kredit yang jadi macet. Maka dari itu, tidak heran jika saja ada suatu pengajuan untuk pinjaman, maka harus menganalisa SLIK terlebih dahulu.

Verifikasi Data dari Wawancara yang Dilakukan

Dalam pengajuan pinjaman KTA, ada juga yang harus diperhatikan, yakni berupa verifikasi data. Hal ini dilakukan langsung oleh pihak dari bank yang bertugas, dan dilakukannya ini bisa via telepon.

Adapun beberapa calon nasabah yang juga sekali proses wawancara saja sudah bisa lancar dan langsung menerima persetujuan dari pihak bank. Bahkan sebaliknya, ada yang bisa sampai 3 kali tidak mendapat persetujuan dari bank. Maka kamu harus bisa menjawabnya dengan pasti, yakin dan tepat.

Periksa Rasio Utang

Memang dalam hal pengajuan KTA yang bisa diterima dan disetujui pihak bank, maka kamu jangan sampai lupa mengecek rasio utang. Karena pada tahapan ini, kamu dihadapkan pada saat mengetahui dengan jelas bagaimana gambaran yang ada sebagai perbandingan yang ada antara aset dengan penghasilan kamu.

Jumlah rasio utang sendiri jadi bahan pertimbangan bank untuk menyetujui permintaan KTA atau tidak. Rasio utang kamu paling maksimal adalah 30% dari seluruh penghasilan selama satu bulan.

Pemeriksaan Data 

Hal lain yang jadi penentu dan pertiimbangan penting dalam pengajuan KTA adalah dengan pengecekan data atau cross check data. Jika kamu sudah selesai menulis isi formulir data yang akan kamu ajukan KTA, maka nanti bank sendiri akan mengecek data tersebut.

Apabila data yang sudah kamu tulis itu tidak bisa dilakukan verifikasi, maka pengajuan KTA pun kemungkinan besar akan ditolak. Selain itu, jika saja hasil pengukuran berbeda maka akan ada penolakan pengajuan KTA itu sendiri.

Cek Bisa Bayar atau Tidak

Selanjutnya kamu juga harus tahu apakah kamu sanggup melunasi jika pengajuan diterima atau tidak. Hal ini sangatlah penting, sebab bank juga tidak ingin merugi hanya karena nasabah tidak sanggup membayar dan melunasi pinjaman.

Maka dari itu, usahakan kamu harus tahu apakah kamu sanggup membayarnya atau tidak. Hal ini bisa diketahui jika, sebagai contoh ada karyawan tetap dan karyawan kontrak, maka akan ada besar kemungkinan pengajuan yang akan diterima adalah karyawan tetap.

Sebab, dikhawatirkan karyawan yang masih kontrak ada masalah di tengah jalan dan kontraknya tidak bisa diperpanjang saat pinjaman belum lunas. Jika sampai hal itu bisa terjadi maka akan besar kemungkinan, karyawan atau calon nasabah tersebut tidak sanggup membayarnya atau melunasi pinjaman tersebut.

Maka dari itu, ada besar kemungkinan pinjaman diterima oleh bank ketika tahu bahwa kamu seorang karyawan tetap. Sebab, karyawan tetap masih memiliki peluang yang cukup besar dalam perusahaan dan jangka waktu kerja juga panjang.

You may also like