Masa depan yang mapan dalam keuangan adalah salah satu kunci kesuksesan dan kebahagiaan yang diimpikan oleh setiap orangnya. Untuk mencapai kondisi ideal tersebut, pastinya bukan hal yang mudah dilakukan. Penerapan kebiasaan dalam mengatur keuangan yang baik, bagusnya timbul atas kesadaran dan kebutuhan.
Sifat terlena dan menyepelekan dalam urusan finansial tentu bukan hal yang baik dan perlu dihindari. Stabilitas finansial seseorang sangat dipengaruhi oleh individunya sendiri, dalam mengatur keuangan yang dialokasikan untuk kebutuhan dan keinginan. Jika hal tersebut tidak terbiasa dilakukan, cukup berpotensi menimbulkan kekacauan finansial yang membahayakan masa depan.
Finansial Kacau Bahayakan Masa Depan
Sebaik mungkin kamu perlu siapkan masa depan. Aspek finansial sangat mempengaruhi kualitas kebahagiaan dan ketenangan hidup seseorang. Manajemen keuangan yang buruk dan kurang stabil akan mempengaruhi banyak hal dalam kehidupan, oleh karenanya kami perlu berhati-hati.
Perhatikan 7 kekacauan finansial yang membahayakan masa depan kamu di bawah ini untuk membantumu menata masa depan yang lebih baik secara finansial.
1. Kebiasaan Berhutang
Dalam mengatasi kesulitan finansial, biasanya mayoritas orang menggunakan utang sebagai jalan keluarnya. Meskipun saat itu juga masalah dan kebutuhan kamu akan teratasi, tidak menutup kemungkinan justru akan timbul masalah baru bahkan lebih runyam ketika kamu berhutang.
Menempuh jalan berhutang untuk memenuhi gaya hidup kamu adalah satu jalan menuju petaka bagi kehidupan finansial kamu! Jalan berhutang dapat sesekali kamu lakukan saat kondisi keuangan kamu sedang dalam tahap krisis dan sangat terdesak. Pikirkan dan tentukan juga jumlah dana yang akan kamu pinjam, sesuaikanlah dengan kemampuan untuk mengembalikannya.
2. Tidak Memiliki Skala Prioritas
Skala prioritas dalam kehidupan sangat penting perannya. Berdasarkan skala prioritas kamu dapat dengan mudah menentukan mana yang menjadi kebutuhan dan keinginan. Jika kamu tidak bisa menentukan hal tersebut, seberapa banyak dana atau pemasukan yang didapat akan merasa selalu kurang karena keinginan dan kebutuhan samar dalam bayangan.
Sikap sering mengorbankan kebutuhan demi ketertarikan terhadap sesuatu, perlu menjadi perhatian. Hal tersebut, masuk dalam kekacauan finansial yang membahayakan masa depan kamu. Perlu diketahui, bahwa ketertarikan atau keinginan terhadap sesuatu itu bersifat sesaat, jika egomu mengalahkan logikamu dalam mengatur finansial kamu perlu hati-hati.
3. Rasa Tidak Ingin Kalah
Persaingan gaya hidup seringkali mengacaukan segalanya. Rasa iri dan tidak ingin kalah atau tersaingi seringkali muncul pada diri seseorang karena didorong dengan keinginan yang kuat. Jika, hal ini telah menjadi karakter dan kebiasaan tentu sangat membahayakan kondisi finansial kamu.
Gaya hidup mewah yang tidak diimbangi dengan kondisi finansial yang siap dan mapan akan sangat menguras energi. Selain tidak bisa menabuh atau malah justru menguras tabungan, rasa tidak ingin kalah dalam persaingan gaya hidup ini mendorong kamu terjerat dalam hutang hanya demi memenuhi kebutuhan gaya hidup. Pastinya, sika ini akan merugikan diri sendiri.
4. Kebiasaan Latte Factor
Apakah kamu pernah mendengar istilah latte factor? For your information, latte factor didefinisikan sebagai suatu kebiasaan menghabiskan uang untuk keperluan yang tidak penting dan dilakukan secara berulang atau rutin dalam kehidupannya. Dampak yang ditimbulkan dari kebiasaan latte factor ini cukup signifikan bagi finansial kamu.
Apa yang tergolong kebiasaan latte factor? Perlu diketahui, kebiasaan latte factor diantaranya mengerjakan tugas di café dengan dalih membutuhkan tempat kerja yang cozy, belanja online di marketplace tertentu saat saat jam-jam promo yang ditawarkan seperti event 1.1, 9.9, 12.12, early bird, golden hours, dan lain sebagainya.
5. Mendahulukan Gaya Hidup Dibandingkan Kebutuhan
Biaya kebutuhan hidup saat ini sangat kompleks dan hal ini pun sejalan dengan perubahan berbagai tren gaya hidup. Keduanya boleh saja berjalan beriringan namun perlu diimbangi dengan kesadaran. Contohnya kamu shopping kebutuhan fashion, skin care, make up, barang branded, accessories, hangout dengan teman dan rekan kerja dan lain-lain secara rutin.
6. Kebiasaan Besar Pasak Daripada Tiang
Istilah Besar Pasak daripada Tiang tentu tidak asing kamu dengar, bukan? Dalam peribahasa tersebut, artinya pengeluaran kamu lebih besar dibandingkan dengan pendapatan yang kamu peroleh. Kondisis ini biasanya dipengaruhi banyak faktor. Jika ini telah menjadi kebiasaan yang kamu terapkan dalam kehidupan sangat mengancam kondisi finansial kamu.
7. Tidak Melakukan Pencatatan Keuangan
Kunci dalam menghadapi dan menghindari kekacauan-kekacauan finansial yang membahayakan masa depan kamu adalah dengan cara rutin dan membiasakan pencatatan keuangan. Namun, seringkali hal ini dianggap sepele, padahal sejatinya peran pencatatan keuangan sangat penting. Dengan mencatat segala kebutuhan yang harus dikeluarkan mempermudah kamu dalam mengontrol keuangan. Kebiasaan tidak melakukan pencatatan keuangan secara rutin menjadi salah satu pemicu kondisi keuangan kamu mengalami kekacauan.
Kondisi finansial perlu kamu perhitungkan dengan baik untuk terhindar dari masalah-masalah kehidupan di masa yang akan datang. Maka, hindarilah kebiasaan-kebiasaan yang memicu kekacauan finansial kamu untuk menata kehidupan di masa depan yang lebih baik.